Bab 1480: Ingin Rokok? Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Fangzheng mendengarkan dengan cermat. Kali ini berbeda. “F ** k, kenapa matahari begitu panas? Bajunya tebal. Lain kali, Aku akan mendapatkan jubah Delapan Trigram berlapis sutra. Kalau tidak, cepat atau lambat aku akan mati karena serangan panas … Sigh, dia memberiku banyak uang. Aku harus memerankannya dengan baik. Aku akan menari selama sepuluh menit lagi… ”

Fangzheng benar-benar tidak bisa berkata-kata saat dia berpikir, “Keterampilan pendeta Taois ini tidak terlalu baik, tetapi kemampuannya untuk mengejek benar-benar mengesankan! Bagi seseorang yang dapat menggerutu selama setengah jam tanpa mengulanginya, kemampuan ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan oleh orang biasa. ”

Pendeta Daois itu bergumam dan mengutuk saat dia menyelesaikan Tujuh Langkah Bintangnya. Dia mengacungkan pedang kayu persiknya seolah-olah dia telah memukul sesuatu. Kemudian, dia bertindak seolah-olah dia telah menyelesaikan pertarungan!

Pendeta Daois berkata, “Aku telah membunuh roh jahat itu. Pelindung, Kamu dapat yakin. ”

Ketika Li Dafa mendengar itu, dia menghela nafas lega. Kemudian, dia berkata kepada sekretarisnya, “Beri dia uang.”

Sekretaris menyerahkan uang itu kepada Taois tanpa peduli.

Li Dafa menghela nafas lega dan pergi dengan bahagia.

Ketika Li Dafa pergi, pendeta Taois melepas mahkota Taoisnya dan menyeka keringatnya. Dia menghela nafas dan berkata, “Mengapa orang bodoh begitu kaya? Ini tidak masuk akal! ”

Saat dia mengatakan itu, dia mendengar suara ledakan di pintu! Pintunya terbuka!

Pendeta Daois berbalik tapi tidak melihat siapa pun. Kemudian, hembusan angin dingin bertiup.

Pendeta Daois itu terkejut saat dia bergumam, “Apakah AC-nya terlalu tinggi?”

Patron, itu bukan kebiasaan yang baik untuk melakukan scam. Pada saat itu, suara lembut terdengar. Pendeta Daois ketakutan. Tokonya tidak terlalu besar, jadi dia bisa melihat semuanya dengan sekilas pandang. Dia tahu betul jika ada orang di ruangan itu. Mengapa seseorang tiba-tiba muncul?

Pendeta Daois menoleh dan melihat seorang biksu berjubah putih di atas sofa di dalam ruangan.

Di samping biksu berjubah putih itu ada ikan asin!

Pendeta Daois itu menggosok matanya sebelum berseru, “Fangzheng !?”

Fangzheng tersenyum. “Pelindung, karena kamu tahu Biksu Tanpa Uang ini, tidak perlu Biksu Tanpa Uang ini mengatakan apa-apa, kan?”

Pendeta Daois itu berkata dengan tidak percaya, “Rekan Taois, apakah kamu tidak berlebihan? Kamu adalah seorang biarawan dan Aku seorang Taois. Kamu tidak perlu peduli padaku, kan? ”

Fangzheng mengeluarkan ponselnya dan meletakkannya di atas meja. Dia berkata sambil tersenyum, “Apakah Kamu seorang Taois sejati atau bukan, mari kita serahkan pertanyaan kepada massa. Apakah Kamu yakin Aku bisa mengetahui warna pakaian dalam Kamu hanya dengan memposting pesan Weibo? Kamu harus mempercayai Aku. Pelanggan di Internet sangat banyak akal. ”

Pendeta Taois segera berkeringat dingin… Tentu saja, dia bukanlah seorang Taois sejati. Sebenarnya, Taois sejati mana yang akan melakukan ini !?

Taois Sejati semuanya memiliki kuil Taois terkenal di pegunungan untuk mendukung mereka. Mereka mengasah Qi mereka setiap hari, berlatih seni bela diri, bermeditasi di alam, dan tanpa beban. Bagaimana mereka bisa memasuki dunia fana dan menipu orang lain tentang uang mereka? Selain itu, negara tidak akan mengizinkan itu!

Meskipun ada juga Taois sejati yang turun gunung untuk membantu melakukan geomansi dan mengusir kejahatan, mereka mampu dan berpengalaman dalam pengobatan.

Tidak seperti dia, semua keterampilannya keluar dari mulutnya.

Ini tidak banyak. Hal-hal seperti metafisika itu misterius. Selama seseorang bisa membodohi korban, bahkan polisi pun tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya meski korban mengadu.

Namun, Fangzheng berbeda. Status biksu di China terlalu tinggi. Dia adalah figur publik yang populer. Jika dia mengeksposnya, pendeta Daois mungkin akan berakhir di penjara.

Fangzheng berkata, “Pelindung, kamu baru saja mendapat cukup banyak uang. Untuk apa Kamu berencana menggunakannya? ”

Sekarang, pendeta Daois mengerti bahwa biksu itu tidak memperlakukannya sebagai sesama pencari jalan. Itulah mengapa dia memanggilnya sebagai pelindung.

Pendeta Taois tahu bahwa jika dia tidak memperlakukan pria di depannya, dia tidak akan dapat melanjutkan kalimat ini lagi. Oleh karena itu, dia mengertakkan gigi dan berkata, “Sumbangkan.”

Fangzheng tersenyum puas. “Amitabha.Pelindung, Kamu cukup bijak. Kembangkan dengan baik di masa depan. Mungkin, Kamu mungkin memiliki akhir yang bagus. ”

Wajah pendeta Daois itu menjadi gelap ketika dia mendengar itu. Siapa yang memuji orang seperti itu? Dia jelas mengancamnya!

Jika dia memperoleh akhir yang baik jika dia berkultivasi dengan baik, apa yang akan terjadi jika dia tidak berkultivasi dengan baik?

Dengan pemikiran ini, pendeta Daois menggigil dan berkata, “Terima kasih atas bimbingan Kamu, Guru. Aku akan menyumbangkan uangnya hari ini. Aku akan menutup dan berhenti melakukannya. ”

Fangzheng berkata, “Amitabha. Pelindung, cepat lari. ”

Taois merasakan angin sepoi-sepoi sebelum biksu dan Ikan Asin menghilang.

Kekuatan ilahi magis seperti itu membuatnya semakin yakin akan identitas Fangzheng.

Pada saat yang sama, dia bingung. Cepat lari? Mengapa dia harus lari?

Pendeta Daois telah berkecimpung dalam bisnis ini untuk waktu yang lama, jadi dia adalah orang yang cerdas. Dia segera tersadar dari linglung dan menampar pahanya. Dia berseru, “Oh tidak! Hantu itu kemungkinan besar diundang oleh Tuan Fangzheng untuk berurusan dengan orang itu. Jika Tuan Fangzheng pergi kepadanya, hantu itu pasti akan muncul kembali. Si bodoh itu akan tahu bahwa dia telah ditipu begitu dia melihat hantu itu. Bukankah dia akan mencari masalah denganku? ”

Dengan pemikiran ini, Taois itu segera mengemasi uangnya, menutup pintu toko, dan berbelok menjadi sebuah gang. Saat dia melewati gang, dia melepas jubah Taoisnya dan memperlihatkan kaos dan celananya. Seketika, dia berubah menjadi pria paruh baya biasa yang bisa dilihat di mana-mana di jalanan. Kemudian, dia naik ke mobil yang diparkir seribu meter jauhnya dan melaju.

Pada hari ini, seseorang datang ke Angel Charity Association. Dia tidak menyebutkan namanya dan langsung menyumbangkan 200.000 yuan sebelum pergi.

Hal ini bahkan diberitakan dalam pemberitaan. Untuk sesaat, ada berbagai macam tawa dan obrolan di kota, memuji orang ini karena menjadi orang yang murah hati …

Sementara beberapa bahagia, yang lain sedih. Tetapi pada saat ini, Li Dafa menjadi gila!

Li Dafa menggigil saat dia menyalakan rokok. Dahinya berkeringat dingin dan bibirnya ungu!

Li Dafa bukan satu-satunya. Sekretarisnya juga sama. Mereka duduk di samping satu sama lain, tetapi satu orang tambahan muncul di antara mereka pada suatu saat. Dia mengenakan pakaian pekerja konstruksi. Dia merentangkan tangannya dan memeluk bahu mereka. Dia tersenyum pahit dan berkata, “Tuan-tuan, apakah kamu baru saja bersenang-senang?”

“Big Big… Big Brother Cai, selalu ada… ruang untuk negosiasi,” kata sekretaris dengan nada terisak.

“Cai Guohong, mau… rokok?” Saat Li Dafa berbicara, dia mengeluarkan sebatang rokok. Namun, tangannya sangat gemetar sehingga dia tidak bisa mengeluarkannya.

“Kemana kita pergi sekarang?” Cai Guohong bertanya.

Li Dafa bertanya pada sekretaris dengan nada terisak, “Kemana kita akan pergi?”

Sekretaris itu juga menangis. “Supervisor Li, bagaimana Aku bisa tahu?”

Li Dafa berkata, “Mengapa kamu tidak tahu?”

Sekretaris itu juga gelisah saat dia buru-buru berteriak, “Pergi ke bank untuk mendapatkan uang … Oke?”

Li Dafa berkata, “Apakah itu akan berhasil?”

Cai Guohong terkekeh dan berkata, “Berapa banyak yang Kamu tarik?”

Li Dafa berkata, “Selama Kamu bahagia, berapa pun jumlahnya.”

Karenanya, saat mobil sampai di depan pintu masuk bank, sekelompok satpam memandang Cai Guohong dan sekretarisnya dengan tatapan bingung. Keduanya kaku, dan kaki mereka goyah saat berjalan maju. Ada sesuatu yang mencurigakan tentang mereka, tetapi mereka tidak tahu mengapa.

Setelah masuk bank, Li Dafa diundang langsung ke ruang VIP oleh staf bank. Dia tersenyum dan menyajikan teh.

Namun, Li Dafa tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia melihat Cai Guohong mengambil pisau dan menggilingnya…

Oleh karena itu, Li Dafa berteriak, “Tidak perlu mengeluarkan apapun. Beri aku uang! ”

“Supervisor Li, berapa banyak yang kamu tarik?” manajer bank itu bertanya.

Li Dafa berkata, “500.000!”

Bam!

Cai Guohong menepuk pisau di tangannya dan bergumam, “Pisau itu cukup tajam. Aku bisa menggunakannya sekarang. ”

www.worldnovel.online