Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

Di sebuah depot yang terletak di Distrik Petualang Kota Sahr — Kota paling timur laut dari Kerajaan Arcadia yang berbatasan dengan The Great Desert — terdapat sekelompok besar orang yang tengah menikmati santap pagi mereka.

Sementara suasana kedai tenang, kehadiran rombongan itu telah menciptakan nuansa sebaliknya. Selain orang-orang ini, ada pula pengunjung lain yang lagi teler di atas meja mereka dan juga om-om bartender yang tengah mengelap gelas kaca dari balik meja panjang menggunakan kain putih bersih.

*klontang*

“Haaaaah! Perutku kenyang!” desah pria ber-armor merah gelap melemparkan sendok ke piring kosong.

Orang berikutnya yang menyelesaikan makan mereka adalah pria bertelinga panjang dan pria muda yang dengan elegan menyilangkan sendok dan garpunya.

Setelah menyeka mulutnya dengan sapu tangan, lelaki cantik mengutarakan kata, “Bagaimana pertukarannya?”

“Beres! Setelah dibuat bayar makanan, bagi saja sisanya secara merata.”

Anggukan adalah satu-satunya jawaban yang diterima pria berbadan bongsor.

Apa yang kedua orang itu diskusikan adalah proses penyerahan required item ke Guild Petualang. Sebelum datang ke sini, regu petualang ini baru saja dari padang pasir untuk menumpas Scorpion King, kalajengking raksasa berekor dua dan bercapit empat.

Monster asli gurun ini memiliki karapas keras yang nyaris tak tertembus. Ketahanan sihirnya pun mengerikan.

Mau Daftar Jadi Membership Sekte Novel Secara Gratis?

Silahkan Klik Disini untuk melanjutkan

Terlepas dari racunnya yang berbahaya, ia juga dapat memanggil badai pasir lalu mengguncang tanah dengan buntut besarnya.

Ditambah iklim gurun yang tidak bersahabat, pertempuran melawan raja kalajengking berlangsung sengit. Jika bukan karena koordinasi tim yang baik serta kemampuan individu yang tinggi, mungkin mereka tidak akan bisa menikmati makanan seperti sekarang ini.

“Ayu yang melompat ke punggung ketonggeng pasir sempat membuatku terkena serangan jantung.”

“Sama, aku juga. Biarpun begitu, gerakan Ayu menjadi kunci kemenangan kita. Kalau saja dia tidak membuat makhluk itu lengah, kita tidak tahu sampai kapan pertarungan akan terus berlanjut.”

“Hmph!” orang yang menjadi pusat pembicaraan hanya mendengkus saat ia masih sibuk mengunyah isi mulutnya.

“Tapi tidak terasa sebulan telah berlalu semenjak saat itu. Waktu berlalu begitu cepat.”

Anak muda yang baru selesai membasahi tenggorokannya meletakkan gelas di tangannya kemudian bersuara.

“Aku pun tidak menyangka apabila kita akan bersama selama ini. Awalnya kupikir kerja sama kita hanya akan bertahan untuk beberapa quest saja. Pada akhirnya kita malah berkeliling kerajaan.”

Tatapan perjaka itu bergeser ke arah pelat logam yang tergantung di lehernya.

“Tapi setelah semua pekerjaan besar itu, aku tak kunjung mendapatkan kenaikan peringkat.”

“Yah mungkin karena kita mengerjakannya beramai-ramai, makanya adventurer progress yang kita terima juga dibagi ramai-ramai.”

“Mungkin ada benarnya,” pungkas pria berkuncir melepas tangan dari pelat yang dimainkannya.

“Kenapa kau begitu terburu-buru? Peringkatmu hampir setara denganku yang sudah menjadi petualang selama bertahun-tahun,” tanya petualang wanita berwajah judes.

“Kenapa, ya? Aku sendiri juga tidak paham. Aku menjadi petualangan dengan tujuan mengukur kemampuanku, oleh karena itu aku selalu mengincar musuh yang tangguh. Bisa jadi itulah alasanku secara tidak sadar tergesa-gesa mengejar kenaikan peringkat, supaya bisa bertemu lawan yang sepadan.”

“Yah, lagipula itu masalahmu, bukan masalahku.”

Sang pemuda hanya bisa tersenyum kecut mendengar perkataan masa bodo gadis yang berada dua tahun di atasnya. Dibandingkan pertemuan pertama mereka, kini keduanya sudah bisa berbincang secara normal, meski tidak ‘senormal’ orang-orang pada umumnya.

Mengenai apa yang diutarakan Ayu sebelumnya, sejatinya dirinya dan Arthur hanya terpaut satu peringkat. Sementara Arthur di tingkat Silver, Ayu sendiri masih peringkat Gold.

Masih ingatkah kalian tentang perkataan Rinna Belvedeer yang menyatakan bahwa progres petualang dinilai berdasarkan kontribusi individu dalam mengerjakan quest?

Di party One for All, satu-satunya orang dengan peringkat Ruby adalah Derorit. Ini dikarenakan dia pernah bertualang bersama party lain dan mencapai peringkat Emerald. Setelah membentuk grup baru, Derorit mendapat peringkat Ruby dan menyebabkan kelompoknya ditempatkan di level yang sama.

Kendati demikian, kemajuan pribadi masih terus berlanjut. Maka dari itu, anggota One for All selain Derorit memiliki dua rank : peringkat petualang individu dan peringkat petualang tim.

Adapun alasan mengapa Derorit berganti party tidak ada yang tahu secara pasti. Tapi menurut Edlin sebagai orang yang paling lama bersamanya dibanding anggota yang lain, sepertinya party Derorit sebelumnya pernah menjalani sebuah misi dimana hanya Derorit seorang yang berhasil kembali hidup-hidup.

Mungkin itu sebabnya orangnya sendiri tidak pernah membicarakan masa lalunya. Dia akan menertawakan semua pertanyaan yang diajukan kepadanya kemudian mengalihkan pembicaraan. Ingatan akan kehilangan rekan seperjuangan terlampau pelik untuk digali kembali.

Setelah kehilangan teman-temannya, Derorit mengembara seorang diri sampai ke Kekaisaran Zogza. Di sanalah dia bertemu dengan Edlin yang baru sampai di negara tersebut setelah sebelumnya menetap sementara di Negara Serikat Saluman. Mereka dipertemukan dalam sebuah misi gabungan yang dikerjakan oleh beberapa petualang sekaligus.

Edlin, yang telah melihat dengan mata kepala sendiri konflik antara ras manusia dan non-manusia, merasa tergugah oleh pola pikir Derorit yang terbuka dan juga luas. Sebaliknya, bekerja bersama elf satu ini juga membuat pak tua kesepian ini merasa nyaman.

Setelah misi berakhir, Derorit menawarkan untuk membentuk kelompok dengan mereka berdua sebagai anggota. Edlin yang selama ini bertualang sendiri merasa ini adalah kesempatan yang bagus dan menerima undangan Derorit.

Selepas bepergian bersama selama beberapa waktu, mereka memutuskan untuk pergi ke negara asal Derorit. Dikarenakan konflik berkepanjangan antar dua negara, membuat regu petualang ini harus meminta bantuan kepada Guild Penyelundup dan di sanalah mereka bertemu Ayu.

Guild Penyelundup merupakan salah satu cabang dari Guild Gelap yang menangani penyelundupan baik barang maupun manusia. Cabang lain dari guild ini antara lain : Serikat Pencuri, Serikat Obat-Obatan Terlarang, Serikat Pembunuh Bayaran, dan masih banyak lagi.

Arthur yang mengetahui dari mana Ayu berasal langsung melayangkan pandangan tidak mengenakkan. Ayu, yang merasakan hal ini, tersinggung dan terjadilah cecok di antara mereka.

Puncaknya ketika Ayu mengatakan kalau orang terpilih seperti Arthur tidak akan mengerti. Arthur yang disindir seperti itu langsung menggebrak meja sekaligus menghancurkannya lantaran Ayu mengatakan sesuatu tanpa tahu berapa banyak darah dan keringat yang telah dicurahkan Arthur untuk bisa sampai di titik ini.

Arthur bukanlah ‘orang terpilih’ seperti yang dipikirkan orang-orang. Dia bisa menjadi seperti sekarang berkat usaha dan kerja kerasnya, bukan berkah yang turun dari langit. Oleh karena itu, dia sangat marah ketika mendengar ada yang meludahi perjuangannya.

Pada akhirnya Arthur meminta maaf kepada Ayu seraya menundukkan kepala.

‘Tidak semua hal di dunia ini berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.’

Diri Arthur yang masih ‘suci’ pasti akan mengatakan, “Tidak peduli alasannya, kejahatan adalah kejahatan. Tidak ada pembenaran untuk itu. Hidup adalah pilihan. Kita bisa memilih menjadi orang baik apapun kondisinya kalau hati kita memang baik.”

Namun setelah semua pengalaman pahitnya, Arthur menyadari bahwa ada kalanya kenyataan tidak sejalan dengan keinginan. Tidak peduli seberapa keras dirimu berjuang, kau tidak bisa melawan takdir yang ditetapkan padamu.

Dia meminta maaf kepada Ayu karena telah memaksakan pemikirannya pada orang lain tanpa mempertimbangkan posisi orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, Ayu dengan panik meminta Arthur untuk mengangkat kepalanya dan meminta maaf setelahnya.

Sejak saat itu, hubungan di antara keduanya kian melunak atas dasar perasaan senasib. Meskipun tidak sampai menjadi teman dekat, mereka seringkali terlihat berbagi pemikiran bersama.

Anggota berikutnya yang masuk ke party adalah Sakura. Derorit menemukannya saat melihat papan quest di suatu guild.

Derorit yang tidak mengenal basa basi langsung menyapa gadis berpenampilan nyentrik tanpa ragu. Sakura yang memang sudah sopan dari sananya menanggapi ajakan ngobrol Derorit dengan ramah.

Mereka mengobrol cukup lama sebelum akhirnya Derorit mengajaknya untuk bergabung ke tim. “Bertualang bersama lebih baik daripada bertualang sendiri, bukan?” katanya kala itu.

Putri keluarga Hanazono yang merasakan hangatnya uluran tangan Derorit dengan senang hati menerima ajakan bergabung.

Orang terakhir yang turut menjadi anggota adalah Desmon. Derorit bertemu dengannya di sebuah toko obat yang dijalankan keluarga Desmon.

Meski kepribadiannya kikuk, tapi Desmon merupakan anak yang berbakat dan Derorit merasakan hal tersebut. Tanpa pikir panjang, paman kekar ini langsung mengajaknya berpetualang dan disambut oleh pekikan aneh yang keluar dari mulut Desmon setelah anaknya mematung selama beberapa sekon.

Setelah berdiskusi dengan orang tua Desmon, keduanya menyetujui gagasan untuk membiarkan anak mereka berkelana. Mereka juga sadar akan keistimewaan anaknya dan merasa sayang apabila dia cuma duduk diam di rumah.

Mereka berpikir kalau kemampuan Desmon akan jauh lebih berkembang jika ia menjalani kehidupan di luar sana. Alhasil, Desmon kehilangan haknya untuk menolak dan dengan berat hati meninggalkan rumah. Tapi tidak butuh waktu lama sampai dia bisa beradaptasi dengan kehidupan barunya. Sebagian besar berkat bantuan kawan-kawannya yang super ramah.

Setahun setelah member One for All komplet, Derorit memperoleh peringkat Ruby-nya. Ini membuat seluruh party sebagai petualang peringkat Ruby kendati memiliki peringkat petualang masing-masing.

“Oh ya Derorit, kau sudah lama menjadi petualang kan?” tanya Arthur mendadak.

“Iya. Ada apa memangnya?”

“Apakah kau merasa tidak asing dengan nama Artha dan juga Lia?”

“Artha dan Lia? Hm…. Mungkin pernah dengar mungkin juga tidak,” gumam Derorit mengulik ke dalam memori.

“Aku telah bertemu banyak orang di masa lalu, jadi aku merasa familier dengan nama itu. Tapi di saat bersamaan aku juga tidak yakin apakah aku benar-benar mengenal mereka. Apa ada yang spesial dari kedua orang ini?”

“Ah tidak. Artha dan Lia adalah nama orang tuaku. Keduanya merupakan mantan petualang peringkat Gold. Aku cuma ingin tahu kalau-kalau kau mengenalnya.”

“Mantan? Apa mereka sudah pensiun.”

“Arthur sama sepertiku, menjadi yatim sejak kecil,” sela Ayu.

Pernyataan Ayu membuat Derorit melayangkan tatapan tidak percaya.

Salah satu alasan kuat yang membuat duo AA (Arthur Ayu) ini dekat dikarenakan kemiripan kondisi mereka yang ditinggal pergi oleh kedua orang tua mereka saat masih kecil. Bedanya, Arthur masih memiliki warga desa yang merawatnya sedangkan Ayu, yang orang tuanya bukan penduduk asli, tidak memiliki tempat untuk bergantung.

“Benarkah itu?” tanya Derorit memastikan.

“Ya. Sebenarnya aku tidak tahu apakah mereka telah tiada atau belum, tapi jauh di lubuk hatiku masih berharap bahwa mereka masih hidup hingga detik ini. Namun setelah menghilang tanpa kabar selama lebih dari empat belas tahun, aku pun tak lagi berharap.”

“Hm… Ingatanku masih berkabut. Apa kau tahu nama party mereka?” selidik Derorit masih mencoba mengingat.

“Maaf, usiaku masih lima tahun saat terakhir kali bertemu dengan mereka. Jadi aku tidak terpikirkan untuk menanyakan hal semacam itu.”

“Huft… Susah juga ya.”

Derorit menyilangkan tangannya dengan harapan bisa mengingat lebih baik. Tapi nyatanya – “Maaf, sepertinya aku tidak bisa mengingat tentang kedua orangtuamu.”

Senyum pahit terukir di wajah Arthur.

“Tidak mengapa. Aku hanya ingin mendengar lebih banyak kisah tentang mereka.”

“Maaf nih, tidak bisa banyak membantu.”

“Tidak apa kok. Sungguh.”

Setelah itu percakapan mulai menyebar kemana-mana. Edlin yang melihat kawannya sudah selesai makan dan tidak terlihat akan memesan lagi, pergi untuk membayar makanan mereka setelah menerima kantong uang dari pimpinan. Sakura dengan anggun membersihkan bibirnya menggunakan sapu tangan dengan jahitan kelopak bunga sakura di ujungnya. Ayu sendiri sibuk mendorong selampainya pada bibir adik kesayangannya yang terdapat sisa-sisa makanan. Desmon hanya bisa mengerang saat organ pernapasan utama dan alternatifnya disumpal paksa.

“Kudengar Sakura mulai berlatih dengan Glance. Beneran, Sakura?”

“Ya. Setelah melihat pertarungan atau lebih tepatnya latih tanding antara Arthur-dono dan Freyya-dono, aku merasa tergerak. Dalam hati kuberkata, ‘Kalau dengannya, aku pasti bisa bertambah kuat’ dan meminta Arthur-dono untuk menjadi teman sparingku.”

“Dan kau menerimanya, Glance?”

“Aku rasa tidak ada salahnya menerima tawaran Sakura. Selain itu, aku juga tertarik dengan aliran Teratai Malam.”

“Arthur-dono memiliki kecepatan yang luar biasa. Sejujurnya, untuk alasan inilah aku mengajaknya bertanding. Kecepatan menghunus pedang adalah segalanya bagi seorang pendekar pedang. Setidaknya aku ingin bisa menandingi kecepatan Arthur-dono.”

“Teknik pedang Sakura juga mengagumkan. Gerakannya nan anggun begitu indah. Dia sangat tenang tidak peduli bagaimanapun kondisinya. Jika digambarkan dengan kata-kata, ketenangannya bagai air di kolam yang tenang. Dia akan berdiri tak bergerak tatkala tidak ada yang mengusiknya. Namun ketika musuh datang menyerang, dia bisa bereaksi dengan tepat seolah mengarahkan lawannya untuk bergerak sesuai keinginannya.”

“Ayolah, Kamu terlalu memujiku.”

“Sakura sendiri, sudah berapa kali aku menyuruhmu untuk berhenti melebih-lebihkan kecepatanku.”

Indahnya masa muda.

Derorit hanya bisa tersenyum canggung melihat dua rival yang saling memuji dengan malu-malu.

Kedua rival saling memuji dengan malu-malu. Menyaksikan gairah masa muda yang dipancarkan oleh dua pemuda di depannya membuat Derorit tersenyum canggung.

“Omong-omong bagaimana kemajuan latihanmu, Desmon?”

Perubahan alur pembicaraan yang tiba-tiba membuat Desmon hampir tersedak minumannya.

 

Jika ada chapter error silahkan laporkan lewat komentar dibawah.

Bergabung ke Sekte Worldnovel untuk berdiskusi.