Bab 42 Bab 42: Akrab

Diterjemahkan Oleh: Naervon, MetaAthena”Ban Classmate, apa yang terjadi dengan LongTu-ku?” Niluka melihat sekeliling, tetapi tidak dapat menemukan sosok mungil LongTu. Bagaimanapun, LongTu adalah orang yang menyeret Tyre pergi, tapi sekarang, setelah mereka tidak bersama lagi, itu membuat semua orang berpikir situasinya sedikit aneh.

LongTu Aku ．．．．．． Tyre merasakan sentakan kecil di perutnya ketika dia merasakan apa yang mungkin dilakukan LongTu jika dia pernah mendengar kalimat itu. Kemudian, dia menurut, mengatakan

“Ini ada hubungannya dengan masalah pribadi. Dia dengan mudah menyeret Aku dengannya untuk menemaninya. ”

“Oooh ~ Maka itu benar-benar kekalahan, Tyre. “Niluka memperlihatkan ekspresi kasihan, membuat mulut Tyre sedikit bergerak. Baru-baru ini, rasanya selalu ada seseorang yang mengisyaratkan sesuatu, tetapi itu masih merupakan misteri yang tak terduga baginya karena dia tidak tahu apa artinya.

Karena LongTu perlu mengurus sesuatu, kami akan maju ke gedung terlebih dahulu untuk melihat-lihat. Setelah hari ini, ketika kami kembali, kami akan memberitahunya apa yang kami lihat dan dengar di sini hari ini. Lunaria mengatakan ini dengan cepat ketika dia mencoba mengalihkan perhatian Tirus. Semua perhatian yang difokuskan pada tubuh utamanya membuatnya merasa sedikit tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Dia selalu merasa seolah-olah dia tergelincir entah bagaimana. Jadi, dalam hal ini, yang terbaik adalah mengalihkan perhatian semua orang ke arah menjelajahi fasilitas belajar.

“Cucu Falysses, kalian semua ada di sini. “Pada saat ini, sosok muncul dari dalam gedung. Dia mengenakan gaun putih elegan, tapi penampilannya yang ceroboh membuatnya tampak seperti paman setengah baya seseorang.

Bahkan, ketika Lunaria, Darmiala, dan yang lainnya akhirnya menyadari siapa itu, mereka satu per satu menyadari bahwa itu kasar untuk mengubah ekspresi mereka.

Meskipun Claude memiliki nama panggilan yang bisa ia gunakan, ia tetap menghormati dan menghormati pendatang baru itu.

“Sire Ray Lindauer. ””Karena kita di sini, panggil saja aku guru. “Ray Lindauer menggaruk kepalanya ketika dia melihat sekeliling. Sepertinya Ray masih menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Claude mengangguk dan tersenyum menanggapi komentar Ray Lindauer.

“Ya Guru . Aku masih bingung mengapa guru datang untuk mengajar di Avalon. ”

“Ada banyak penyebab untuk itu. Anak-anak muda seperti Kamu tidak perlu terlalu memikirkannya. ”Ray Lindauer memaksakan tawa hampa. Penampilan celaka ini sekali lagi mengingatkan Lunaria tentang sikap yang diperlihatkan oleh guru lain di distrik ke-17 beberapa hari yang lalu.

Lunaria merasakan menggigil dari ujung kepala sampai ujung kaki, berpikir betapa beruntungnya usianya melebihi target. Jika dia seorang loli, namun siapa yang tahu apa yang mungkin dilakukan paman ini padanya. Sebelumnya, di Kadipaten, Nicole memegang kendali, tetapi sekarang ini benar-benar dunia Ray Lindauer.

“Iya nih . ”Claude selalu menghormati Ray Lindauer, dan ini tidak terkecuali. Ini jelas karena Ray adalah gurunya. Namun, orang-orang yang mengenal Ray tahu bahwa mereka tidak lagi cenderung melakukannya, jadi perilaku Claude di sini sedikit tidak bisa dipahami.

“Guru Ray Lindauer, apakah Kamu bisa mengajak kami berkeliling?”

“Aku bisa . Guru Kamu sudah berada di sini selama satu atau dua bulan. ”

Beberapa suara berseru di sekitar Ray, mengagumi pengetahuannya tentang gedung itu. Namun, saat dia berputar, jubah putihnya melambai di udara, dia menjawab

“Tapi tempat ini sangat besar. Bahkan Aku tidak dapat mengingat jalan yang telah Aku ambil. Tidak mungkin bagi Aku untuk menunjukkan Kamu berkeliling dengan baik. ”Setelah tersesat terakhir kali, Lunaria telah menarik kesimpulan bahwa manusia adalah orang yang kurang memiliki arah. Ketika sampai pada jalan yang sangat besar dan gila, dia menjadi orang dengan indra pengarahan yang bahkan lebih buruk. Lunaria sangat ingin berbagi informasi ini dengan yang lain, tetapi jika dia berbicara di sini di depan orang lain, bukankah itu membuatnya tampak kasar? Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menunggu sampai mereka kembali ke asrama sebelum menyampaikan informasi.

“Lalu, guru, ke mana Kamu membawa kami?” Claude bertanya lagi. Ray mengangkat bahu dan berkata

“Dimanapun kita berakhir, Aku akan mencari beberapa kenalan, tetapi Aku benar-benar tidak berharap untuk bertemu dengan Kamu anak muda. ”

Ray mengobrol sedikit lebih banyak dengan Claude dan yang lainnya sebelum pergi, dengan Ray pergi ke siapa yang tahu di mana, anggota kelompok yang lain saling memandang sejenak sebelum memutuskan untuk berpisah juga. Lunaria, Yexi, dan Darmiala pergi sebagai sebuah kelompok; D. Zi, Ghost Slayer, dan Sandsword pergi sebagai kelompok; Claude, Tyre, Constantine, dan Bayun pergi sebagai satu kelompok; Angel, Niluka, dan Hana pergi sebagai kelompok; Elena, Roselle dan Leah pergi sebagai kelompok terakhir.

Pada dasarnya semua orang mengenal satu sama lain, dan dikelompokkan ke dalam asrama yang berbeda ini tampaknya tidak acak sama sekali, karena kemungkinan seseorang dengan sengaja menyatukan mereka tampak sangat tinggi.

“Kalau begitu, kita akan pergi. Jika ada yang memiliki pertanyaan atau ingin menghubungi, gunakan saja batu hantu. ”Darmiala dan kelompoknya mengambil koridor dengan kelompok lain berangkat dari pintu keluar lainnya, dua lorong lainnya dan tangga. Ketika yang lain mendengar kata-kata Darmiala, mereka mengangguk sebagai pengakuan ketika mereka bersiap untuk pergi.

“Nah, mari kita bertemu kembali di sini jam 5 sore, kedengarannya bagus?” Tentu saja, tidak ada yang keberatan dengan saran ini.

２

“Ini ．．．．．．” Lunaria menatap ruang kerja yang luar biasa dan tidak bisa menahan curiga. Darmiala membelai dagunya dan berkata dengan ragu

“Ini terlihat seperti kantor. ”

“Mari kita masuk dan melihat-lihat, maka kita akan tahu. “Niluka tidak menunggu kedua gadis itu selesai memikirkannya. Dengan satu dorongan, dia membuka pintu dan berkata

“Maaf mengganggu Kamu!”

Suaranya yang hidup terdengar di seluruh ruangan, mengalihkan perhatian semua orang di dalam ke arahnya. Lunaria dan yang lainnya dengan aneh mengintip ke dalam setelahnya. Tata letak ruangan baru yang menarik ini sama sekali berbeda dari sisa Xigley Empire. Mata mereka tertarik pada seorang pria yang berlutut di lantai alih-alih duduk, Ada meja di depannya, tapi itu meja yang sangat pendek. Dia hanya bisa menggunakannya dengan benar sambil berlutut di lantai.

Setelah beberapa saat sebelum ketiganya mengerti apa yang dia katakan. Mereka perlahan melepas sepatu mereka dan berjalan.

“Um, tolong permisi, tapi kamu benar. . . . . Lunaria meminta pria berambut merah itu dengan sopan sebagai seorang pengunjung dan melihat Niluka meminta maaf.

Pria itu perlahan mengangkat tangan dengan kuas tinta dan dengan tenang membuka mulutnya

“Jika belum ada perubahan, maka aku harus menjadi gurumu. ”

Jadi itu benar-benar guru … Lagipula, tidak ada yang salah dengan persepsi tentang dirinya. Menambahkan bahwa pada kenyataan bahwa mereka menemukannya sendirian di sebuah ruangan di dalam gedung ini, satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah bahwa ia adalah seorang guru, karena hanya guru yang diberi hak istimewa seperti itu.

“Halo guru . Maaf karena tidak menyapa Kamu sebelum masuk. ”Ketika Lunaria berbicara, guru yang mereka hadapi perlahan meletakkan selembar kertas putih di mejanya. Kemudian, dia mengambil kuas tinta sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya yang menandakan bahwa mereka tidak perlu menyesal.

Lunaria menghela napas lega. Untungnya, tampaknya guru ini bukan guru yang temperamennya buruk. Lalu, Darmiala bertanya

“Guru, jika Aku boleh bertanya, siapa nama Kamu?”

“Hmmm, namaku yang kamu minta. . . . . “Pria berambut merah ragu-ragu untuk berdetak dengan kuas tinta di tangannya, lalu dalam satu gerakan cepat, tiga kata besar muncul di atas kertas.

Niluka memiringkan kepalanya, karena penasaran, saat dia membaca kata-kata di kertas dengan keras

“The, Number, ‘Three’?”

Angka ‘tiga’? Apakah itu seharusnya berarti sesuatu? Lunaria menatap Darmiala dan mendapati bahwa Darmiala kembali menatapnya dengan wajah yang sama bingungnya, jelas bingung dengan namanya. Menjadikannya momen yang cukup langka bagi kedua wanita pintar untuk bingung pada saat yang bersamaan.

Baca terus di : www.worldnovel.online