Bab 637: Kota Yang Tak Berdaya

Penterjemah: Kisah Keluaran Editor: Kisah Keluaran

Diterjemahkan oleh XephiZ

Diedit oleh Aelryinth

Gerbang Utara, kerumunan itu kecil seperti pasir, mendorong jalan mereka ke dinding dalam perlahan. Namun, gelombang hitam sudah tiba.

Ratusan, ribuan, puluhan ribu orang, kematian tetap ada di setiap sudut, seperti kehancuran seperti kiamat turun!

Di masa lalu, orang-orang yang berdiri di dinding akan melihat kota sebagai pemandangan kemakmuran yang berkembang. Meskipun tidak semarak dan semewah Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, suasana kota yang unik setelah sejarah yang dilaluinya agak menarik. Setiap batu bata dan ubin memiliki kisah menyentuh sendiri …

Sekarang, badai hitam terdiri dari mayat hidup biadab. Adegan kiamat menjulang di atas kota, menghancurkan kehidupan dan bangunan menjadi tidak ada apa-apa!

Tangisan dan jeritan memenuhi udara dingin, masing-masing penuh keputusasaan!

Zombi, hantu, dan kerangka datang seperti tsunami. Baik tanah dan bangunan hancur, sementara langit dan awan kehilangan warna biasanya!

Tidak ada yang tahu jumlah orang yang gagal mencapai pusat kota dengan aman. Namun, pemandangan pusat kota yang ramai, dengan begitu banyak orang menangis sambil mengucapkan tangisan keputusasaan sudah cukup untuk menyiratkan bahwa masih ada banyak orang di luar sana …

Kota bagian dalam secara bertahap terdiam.

Tidak ada yang punya energi atau suasana hati untuk menanyakan informasi tentang orang-orang terdekat mereka. Malapetaka yang luar biasa telah menghancurkan martabat, integritas, dan pertanyaan mereka!

Itu adalah kehendak Surga untuk menghancurkan kota. Setelah kota dihancurkan, itu kemudian akan membawa mereka ke kehancuran total!

——

Jalanan dipenuhi orang. Kendaraan tidak lagi diizinkan untuk menempati tempat biasanya. Orang-orang meringkuk di sudut-sudut, menangis air mata keputusasaan dan menyembunyikan kepala mereka di antara kaki mereka. Mereka tidak mengerti apakah mereka harus menunggu dengan sabar untuk kematian mereka, atau terus berdoa agar mereka dapat selamat dari malapetaka.

Bahkan suara yang diharapkan dari kerumunan besar seperti biasanya tidak ada lagi. Mayoritas orang sudah memiliki jiwa mereka dihancurkan oleh bencana, hanya menyisakan cangkang kosong di belakang.

Lebih banyak air mata yang ditumpahkan daripada tetesan hujan. Dinginnya hati mereka lebih kuat daripada dinginnya musim dingin. Tidak ada yang peduli tentang keuntungan atau kerugian pribadi mereka, atau jika mereka bisa tinggal di tempat yang sedikit lebih nyaman. Bagaimanapun, mereka tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari nasib dilahap oleh lautan mayat hidup. Mungkin semua orang telah jatuh ke dalam kerajaan orang mati, di mana manusia tampak begitu kecil dan sangat kecil.

Zhang Xiaohou terus mengambil napas dalam-dalam dan mengepalkan tinjunya saat ia meliuk-liuk di kerumunan di jalanan yang penuh dengan orang.

Tidak berguna, dia sangat tidak berguna!

Dia telah melihat orang-orang Black Vatican merencanakan sesuatu yang dekat dengan Ibukota Kuno jauh sebelumnya, namun mengapa dia tidak curiga bahwa mereka berencana untuk meminta bencana seperti itu?

Yang paling penting, dia sudah mendengar suara Great Diacon Hu Jin, namun mengapa dia tidak ingat siapa orang itu !?

Jika mereka bisa berurusan dengan Vatikan Hitam sebelumnya, mereka bisa menghindari bencana ini!

Orang-orang di jalanan ditumpuk bersama tanpa memandang usia atau jenis kel4m1n. Setiap orang memiliki wajah kosong, bukan karena kiamat yang mengelilingi kota kecil mungil itu, tetapi karena kenangan keluarga dan teman-teman mereka yang dilahap oleh mayat hidup, merampas motivasi mereka untuk hidup lebih jauh.

Bagi banyak orang, bahkan kematian seseorang yang dekat dengan mereka dipandang sebagai kiamat, apalagi ketika mereka ditinggalkan sendirian di dunia ini.

“Ada apa?” ​​Tanya Su Xiaoluo, ketika dia melihat mata Zhang Xiaohou memerah.

Zhang Xiaohou menyeka matanya yang basah dan menghirup udara asam sebelum dia berkata, “Tahun kami lulus dari sekolah tinggi, ketika Kota Bo kami berubah menjadi sungai darah, aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi lagi. Aku harus menjadi lebih kuat, cukup kuat untuk menghancurkan apa pun yang akan membawa keputusasaan bagi umat manusia … tetapi setelah bertahun-tahun, hal yang sama terjadi lagi; lebih banyak orang mati, lebih banyak Penyihir telah dikorbankan, dan aku masih sama dengan aku yang lama, tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya bisa menyaksikan itu semua terjadi, seperti sampah tak berguna. ”

Perasaan merasa kecil adalah sesuatu yang dibenci Zhang Xiaohou sampai ke tulang.

Penghalang emas yang melindungi pusat kota tidak akan bertahan lama. Dalam waktu singkat, dia akan menyaksikan orang-orang di sekitarnya mati lagi …

Dia sudah mengalaminya sebelumnya. Dia lebih baik mati daripada menderita siksaan yang sama lagi.

Dia ingin melakukan sesuatu. Ketika dia melihat orang-orang menderita di sekitarnya, dia ingin membantu mereka; segala sesuatu lebih baik daripada dengan sabar menunggu kematian mereka.

“Itu bukan salahmu, hanya saja Black Vatican adalah sekelompok orang gila yang licik. Ini tidak seperti Kamu tidak melakukan apa-apa juga, setidaknya Kamu telah mengetahui bahwa seseorang di balik konspirasi ini berasal dari Bo City. Mungkin kita bisa mencari tahu siapa Diakon Hu Jin yang dulu pernah jadi Mo Fan menemukan teman sekelasmu yang dulu, ”Su Xiaoluo mencoba menghiburnya.

Begitu Su Xiaoluo menyelesaikan kalimatnya, dia melihat beberapa orang mendekati mereka di antara kerumunan. Orang yang memimpin mereka tidak lain adalah Mo Fan, masih dalam kemeja hitam yang sama.

“Mo Fan, di sini!” Su Xiaoluo melambaikan tangannya.

Mo Fan memimpin Mu Bai, Zhou Ming, Zhao Kunsan, dan Wang Sanpang ke mereka. Dia melirik Fang Gu, yang telah tinggal bersama mereka dan tersenyum masam ketika dia melihat mata Zhang Xiaohou yang merah.

Mu Bai dan yang lainnya mengenakan penampilan tidak menyenangkan yang sama. Mereka telah menyaksikan hal yang sama sebelumnya juga. Mereka mengira semuanya sudah di masa lalu, namun ternyata mimpi buruk yang lebih menakutkan telah tiba.

“Aku sudah memberi tahu mereka tentang situasinya. Houzi, mereka akan mengatakan nama-nama orang yang mereka kenal, dan Kamu akan melakukan beberapa pengurangan … kita harus mencari tahu siapa Diak Hu Hu yang luar biasa itu secepat mungkin, dan memberi tahu Anggota Dewan Zhu Meng sekaligus sehingga pihak berwenang dapat bereaksi sesuai, “Mo Fan berkata kepada Zhang Xiaohou.

Zhang Xiaohou mengangguk dengan muram.

Mu Bai, Zhou Ming, Zhao Kunsan dan Wang Sanpang juga memiliki ekspresi suram. Mereka butuh beberapa saat untuk tenang setelah mengetahui kebenaran dari Mo Fan.

“Aku akan pergi dulu: di antara orang-orang yang aku kenal, hanya Lin Yuxing dan Deng Kai adalah Penyihir. Aku belum melihat Lin Yuxing selama bertahun-tahun. Dia sangat memperhatikan Aku ketika kami pertama kali datang ke Ibukota Kuno, ”kata Zhou Ming.

“Lin Yuxing, dia ada di sini juga?” Mo Fan sedikit terkejut.

Gadis menarik dengan seragam putih dengan rasa keadilan yang kuat segera terlintas di benak Mo Fan ketika namanya disebutkan.

Itu Lin Yuxing yang menyerahkannya Musim Semi Suci Bawah Tanah di Bo City. Dia telah mempertaruhkan nyawanya hanya untuk melindungi Musim Semi Suci yang berharga. Dia jelas salah satu alasan mengapa Bo City tidak sepenuhnya musnah!

“Tidak mungkin Lin Yuxing ada di pihak Black Vatican,” kata Mo Fan dengan percaya diri.

“Bagaimana dengan Deng Kai?” Tanya Mu Bai.

Deng Kai adalah atasan di Union Hunter. Dia telah berjuang keras untuk melindungi Bo City, juga.

Setelah Kepala Sekolah Xiao meninggal dalam musibah, Deng Kai seharusnya menggantikannya sebagai kepala sekolah dari Tian Lan Magic High. Namun, Bo City diubah menjadi stasiun militer, dan Tian Lan Magic High sekarang menjadi akademi militer. Deng Kai juga pindah ke Ibukota Kuno.

“Suara Deng Kai cukup unik, Aku masih ingat itu, Aku tidak berpikir dia orangnya,” kata Zhang Xiaohou, menggelengkan kepalanya.

“Mu Bai, giliranmu, kamu akan tahu sebagian besar dari mereka,” kata Mo Fan.

Mu Bai jatuh ke dalam kondisi bijaksana. Sepertinya dia punya sesuatu untuk dikatakan, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana.

“Mu Bai, apa yang kamu lakukan, kita kehabisan waktu … tidakkah kamu ingin mencari tahu siapa orang dari Black Vatican itu? Jangan lupa bahwa merekalah yang menghancurkan kampung halaman kami. Kita harus membalas dendam! ”Teriak Zhou Ming.

Baca terus di : www.worldnovel.online