Bab 1473: Mata Bor Berdarah (1) Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Cai Guohong berkata, “40 meter? Jadilah itu. Aku pernah berada di dalam sumur di masa lalu, jadi Aku akan baik-baik saja. Ini kesempatan langka. Jika Aku bisa mendapatkan uang, itu akan sangat membantu keluarga Aku meringankan beban. ”

“Old Cai, apa kau sudah memikirkannya?” kata pria paruh baya.

Cai Guohong mengangguk dan berkata, “Tidak apa-apa. Aku dalam kesehatan yang baik. Aku akan segera kembali. Itu bukan masalah besar. Selain itu, tidak mungkin perusahaan sebesar itu melakukan sesuatu yang tidak mereka yakini. Aku yakin mereka pasti akan memiliki tindakan pencegahan keamanan yang lengkap. ”

Pria paruh baya itu mengangguk setuju.

Saat itu, Li Dafa berteriak, “Kamu pergi?”

Cai Guohong mengangguk. “Aku akan pergi!”

Li Dafa tersenyum dan berkata, “Sangat bagus. Aku tahu bahwa pahlawan akan muncul ketika bountynya cukup tinggi. Ayo, prajurit, datang dan tunjukkan dirimu kepada semua orang. ”

Wajah Cai Guohong memerah. Dia tidak menyangka harus naik ke atas panggung. Karena belum pernah naik panggung sebelumnya, dia benar-benar tersanjung.

Di atas panggung, Li Dafa berkata, “Lihat ini? Dia orang yang peduli dengan perusahaan, jadi perusahaan juga akan peduli padanya. Kami memiliki profesional yang akan memberi tahu dia cara turun, cara mengoperasikan, dan cara memastikan keselamatannya! Di sini, Kamu dapat mengambil bonus. ”

Cai Guohong melihat tumpukan uang di depannya dan sedikit bersemangat. Dia tidak menyangka akan dibayar lebih dulu. Ini adalah pertama kalinya dia menemukan sesuatu seperti ini.

Banyak orang mulai bersemangat. Jelas, pesona uang itu tidak biasa.

Pada saat itu, Ikan Asin tidak bisa menahan nafas. “Uang benar-benar menggerakkan orang.”

Fangzheng menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bukan karena uang menggerakkan orang. Itu karena mereka dipaksa oleh keadaan hidup mereka sehingga mereka tidak punya pilihan selain melakukannya. Orang-orang ini memiliki kehidupan yang paling sulit di masyarakat. Banyak orang meremehkan mereka, tetapi semua orang lupa bahwa mereka juga manusia dan punya cita-cita sendiri.

“Impian mereka adalah membiarkan keluarga mereka menjalani kehidupan yang lebih baik dan makan lebih baik. Anak-anak mereka akan mendapat mas kawin ketika mereka menikah, dan anak-anak mereka akan memiliki rumah ketika mereka menikah dengan seseorang. Mereka dapat membelikan istri mereka baju baru dan memasang AC untuk orang tua mereka… ”

Setelah mendengar itu, Ikan Asin bertanya dengan rasa ingin tahu, “Guru, setelah semua yang kamu katakan, mereka melakukannya untuk orang lain. Mengapa mereka tidak melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri? Bukankah mereka ingin melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri? ”

Mendengar itu, pemuda itu menggaruk kepalanya dan berkata, “Ya. Aku sering mendengar semua orang mengatakan bahwa yang mereka butuhkan hanyalah bisa minum satu botol bir lagi saat kita makan atau merokok … ”

“Uh… Itu saja?” Ikan Asin tercengang.

Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Kami tidak berani memikirkan tentang mimpi besar. Tidak ada gunanya bahkan jika kita melakukannya. Dalam pekerjaan kami, kami sebenarnya berpenghasilan cukup banyak, tetapi kami hanya dibayar setahun sekali. Terkadang, kita mengalami situasi ketika bos melarikan diri. Ini setara dengan bekerja selama setahun tanpa bayaran. Selain itu, jika ada yang harus dilakukan tahun ini, mungkin tahun depan kami tidak dapat bekerja… Oleh karena itu, kami harus belajar hemat dan hemat. Jika tidak, akan sulit untuk membina keluarga, jadi bagaimana kita bisa memiliki terlalu banyak aspirasi? ”

Fangzheng berkata, “Ketika kelangsungan hidup ditempatkan pertama, aspirasi seseorang akan mendapat prioritas terendah. Kadang-kadang, seseorang akan melihatnya, tetapi mereka tidak akan berani mengambilnya. ”

Ikan Asin terdiam sesaat sebelum berkata, “Hidup adalah tentang seluruh keluarga, bukan? Kenapa aku merasa semuanya jatuh padamu? ”

Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan menepuk pundaknya. “Bagaimanapun, kita adalah laki-laki. Karena istri kita mau mengikuti kita, itu tepat bagi kita untuk bekerja lebih keras. Jika kita tidak bisa memberikan yang terbaik, kita akan mencoba yang terbaik untuk memberi mereka apa yang kita bisa berikan … Jangan mengutip Aku. Sebenarnya, kebanyakan orang di lokasi konstruksi kami berpikir seperti itu. Kamu tidak pernah bisa membayangkan berapa banyak orang yang bekerja di lokasi konstruksi hanya untuk membeli pakaian baru untuk anak-anak mereka selama tahun baru. Di malam hari, mereka memungut sampah untuk dijual demi mendapatkan uang.

“Banyak juga orang yang bekerja dua kali lipat dari beban kerja normal hingga mereka lelahed. Setiap hari, mereka diam-diam akan mengoleskan salep ke tubuh mereka di tengah malam, sambil mengatupkan gigi saat mereka bertahan.

“Tetapi ketika mereka mendapatkan uang untuk membeli mainan untuk anak-anak mereka dan sepatu untuk istri mereka, mereka tersenyum seperti orang bodoh… Aku tidak memahaminya di masa lalu, tetapi kemudian Aku mengerti. Pria secara alami dibebani dengan tanggung jawab di pundak mereka. ”

Ikan Asin tidak bisa berkata-kata…

Fangzheng menepuk pundak Ikan Asin dan berkata, “Ini tidak ada hubungannya dengan upaya separuh lainnya. Istri-istri mereka juga harus digaji cukup banyak. Mereka bekerja keras hanya untuk membuat hidup mereka lebih baik… Ini juga merupakan tragedi orang miskin. Dari sudut pandang mereka, selama nyawa mereka tidak terancam, kesehatan dapat digunakan untuk ditukar dengan uang. ”

Ikan Asin menjadi lebih diam …

Di sisi lain, Cai Yufen sudah menangis saat berteriak, “Ayah, jangan pergi, jangan pergi…”

Sayangnya, ini adalah pemandangan mimpi. Tidak peduli bagaimana Cai Yufen mencoba menariknya, dia hanya bisa menarik udara.

Fangzheng dan teman-temannya hanya bisa menghela nafas tanpa daya.

Cai Guohong mengambil uang itu dan mengikuti Li Dafa ke lubang pengeboran.

Seorang profesional berbicara dengan Cai Guohong. Karena pria paruh baya itu agak jauh, dia tidak mendengar dengan jelas. Mimpinya tidak bisa menghidupkan kembali kata-kata itu.

Namun, ketika mereka semakin dekat, semua orang mendengar dengan jelas.

Profesional itu berkata, “Secara keseluruhan, semuanya sesederhana itu. Saat kami mengebor pondasi, mata bor itu tertancap di batu. Yang perlu Kamu lakukan adalah mengaitkan kail ke mata bor. Lalu, tarik talinya dan kami akan menarikmu. Hanya itu yang perlu Kamu lakukan. ”

“Apakah akan ada bahaya lain? Misalnya, mati lemas? ” Cai Guohong bertanya dengan cemas.

Li Dafa berkata dengan tidak sabar, “Perusahaan kami sangat besar; Apakah menurut Kamu kami akan membiarkan Kamu melakukan sesuatu yang berbahaya? Pergi, tidak apa-apa. ”

Meskipun Cai Guohong telah turun jauh sebelumnya, itu masih merupakan gudang sayur di pedesaan. Dia tidak tahu perbedaan yang dimiliki sumur sedalam empat puluh meter dari pengalaman sebelumnya.

Cai Guohong mengangguk. Dengan bantuan staf, dia diikat ke tali dan perlahan-lahan diturunkan ke dalam lubang…

Pria paruh baya itu ingin naik dan melihat-lihat, tetapi dia dihentikan. Alasannya adalah untuk memastikan keselamatan Cai Guohong…

Seiring waktu berlalu, semua orang diliputi kecemasan.

Pria paruh baya itu tahu bahwa Li Dafa juga sangat cemas. Dia terus menyeka keringatnya dan mondar-mandir sambil mengutuk, “F ** k, kenapa orang ini sangat lambat? Jaraknya hanya empat puluh meter. Tidak bisakah dia lebih cepat? ”

Pada saat itu, tali itu bergetar sedikit saat bel berbunyi.

“Sudah terhubung! Percepat!” Li Dafa berteriak kegirangan saat mendengar itu.

Mesin di sisi lain segera diaktifkan dan menarik talinya. Orang-orang maju satu demi satu dan menjulurkan leher mereka untuk melihat apa yang terjadi di bawah. Sayangnya, mereka tidak dapat melihat apa pun karena sudutnya.

Setelah beberapa saat, Cai Guohong muncul. Saat pria paruh baya hendak pergi, Li Dafa berkata dengan marah, “Apa yang kamu lihat? Apakah Kamu tidak perlu bekerja? Cai Guohong, cari tempat istirahat. Jangan menghalangi mulut lubang atau mata bor! ”

Wajah Cai Guohong sangat pucat. Bahkan kakinya pun goyah saat berjalan. Namun, Li Dafa tidak mengizinkan siapa pun untuk pergi untuk mencegah orang lain menghalangi menarik mata bor. Yang bisa dia lihat hanyalah mata bor… Adapun orangnya? Dia sepertinya tidak melihatnya.

www.worldnovel.online