Bab 663: Perubahan di Utara

Penerjemah: 549690339

"Kapan ini terjadi?

“Dia sudah seperti itu sejak dulu. Kalau tidak, mengapa dia tiba-tiba mati? tapi tidak ada yang terlalu memperhatikannya sebelumnya, tapi sekarang berbeda. Aku kira beberapa orang tidak tahan. Lagi pula, mo bei dan Xiang Nan cukup arogan akhir-akhir ini.”

“Tapi dia tidak harus bermain di tempatnya. Dengan kekuatannya, dia tidak akan melakukan hal seperti itu.”

"Apa yang Kamu tahu? itu melalui internet. Kamu tidak bisa menilai buku dari sampulnya. Dia hanya pandai menjual karakternya. Bagaimanapun, memang benar dia bermain atas namanya.”

Ketika mo bei mendengar ini, matanya yang gelap menoleh ke samping. Dua orang yang baru saja keluar dari warnet sedang berdiskusi.

Suara itu sangat keras, dan sepertinya tidak ada niat untuk menahan diri.

Kata 'pengganti' membuat jari mo bei kaku.

Dia jelas berdiri di bawah matahari sore, tapi dia merasa dingin di sekujur tubuhnya.

Dia tidak percaya bahwa kakaknya akan menemukan seseorang untuk bermain untuknya.

Namun, keadaannya saat ini benar-benar tampak seperti pengganti kakaknya.

Dalam situasi di mana tidak ada yang tahu bahwa dia adalah mo bei dan bukan mo Nan, orang dapat membicarakannya sebagai pengganti dengan sangat pasti.

Jika seseorang mengetahui bahwa dia bukan saudara laki-lakinya …

Apa hasilnya?

Mo bei berhenti.

Paman Feng pasti mengharapkan ini terjadi.

Itu sebabnya dia bertanya padanya kapan kakaknya akan kembali.

Karena begitu Liga Nasional dimulai, sifatnya akan berbeda.

Mo bei jelas tentang ini.

Namun, menjadi jelas adalah satu hal.

Rasa dingin di hatinya masih akan tetap ada.

Perasaan ini berlanjut sampai dia kembali ke hotel.

Di sela-sela itu, mo bei juga membaca diskusi itu. Satu-satunya hal yang dia rasakan nyata adalah rasa dingin.

Mo bei tidak pernah mengatakan apapun tentang itu, tapi kenyataannya, dia selalu memperhatikan persaingan. Tidak peduli pertandingan apa yang dimainkan kakaknya, dia selalu berusaha yang terbaik untuk menonton.

Padahal orang seusia mereka tidak tahu banyak tentang e-sport.

Dia adalah seseorang yang senang bahwa putranya telah menang.

Apakah dia sudah melihat pesan-pesan ini?

Saat dia memikirkan hal ini, tangan mo bei mengepal erat.

Mungkin tidak.

Sekarang, mo bei menyadari keuntungan dari kompetisi koki.

Selain itu, kakaknya juga mengatakan bahwa selama ini, Bibi Feng akan selalu bertemu dengan ibunya untuk mengobrol.

Untuk beberapa alasan, rasa dingin di hati mo bei sedikit mereda.

Keluarga Yang Mahakuasa bukanlah tipe orang yang akan mengikuti apa pun yang dikatakan orang lain.

Oleh karena itu, dia tidak akan seperti Bibi yang dulu, yang bertanya kepada ibunya ketika mereka berada di lingkungan itu, “Di mana anakmu? Aku mendengar bahwa dia dipecat oleh klub. Apakah dia melakukan sesuatu yang salah?”

Saat itu, ibunya bertanya padanya, “Apakah kakakmu benar-benar dipecat oleh klub? Tidak mungkin, dia sudah bersama klub itu selama tiga tahun, dan tidak ada masalah sebelumnya. Tidakkah menurutmu aku harus bertanya pada kakakmu?

"Bu, jangan khawatir." Mo bei hanya ingat bahwa dia memiliki perasaan yang sama seperti sekarang ketika dia selesai menonton kejadian itu. Di sekelilingnya dingin, tetapi ada sedikit rasa sakit di hatinya. "Aku baik-baik saja. Hanya saja filosofi klub berbeda dengan filosofinya. Aku akan menjadi lebih baik.”

Namun, mo bei juga menyadarinya.

Orang selalu suka mengatakan bahwa beberapa hal akan rusak tanpa diserang.

Namun, bukan itu masalahnya.

Satu kalimat darimu, satu kalimat darinya.

Siapa yang peduli apa kebenaran itu?

Orang-orang yang ingin Kamu turun hanya akan membuat lebih banyak materi untuk penonton.

Desas-desus tidak akan berhenti pada orang bijak.

Mereka hanya akan berhenti jika kepentingan mereka dirusak.

Mo bei berjalan di sepanjang koridor hotel. Ketika dia melewati jendela terakhir, mata hitamnya telah berubah total.

Dia akan membuat mereka membayar harganya.

Terima kasih sudah membaca

www.worldnovel.online