Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Tidak seperti di sekolah kota lain dimana OSIS ada hanya sebagi bentuk formalitas atau mempunyai batas tertentu. Tapi tidak OSIS di sekolah-sekolah kota Khatulistiwa Raya. OSIS sangat besar perannya dan memiliki fungsi yang tidak terbatas. Mereka bisa berkelahi untuk menyelesaikan masalah jika memungkinkan. Dan mereka sendiri juga yang memilih ketua dan setiap anggotanya hingga membuat peraturan sekolah tersebut tanpa bantuan orang dewasa sedikit pun.

Termasuk menindak pelanggar peraturan sekolah, OSIS harus melakukan tugasnya untuk membuat sekolah tetap stabil. Pada saat jam belajar berlangsung, akan ada beberapa anggota OSIS yang diberikan hak istimewa tidak belajar untuk menjalankan tugas mereka. Seperti kemarin seorang gadis bernama Dhira melaksanakan tugas patrolinya dan mendapatkan Edgar yang hendak bolos sekolah.

Edgar berjongkok di depan kelasnya menatap segala hal yang terjadi di lapangan sekolah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Sekolah amat membosankan baginya. Pikirannya melayang mengingat kejadian kemarin saat ia tertangkap basah oleh seorang gadis OSIS.

“Dia sangat manis,” gumam Edgar sambil tersenyum menahan geli. Gadis dengan lesung pipi memang sangat tipekal Edgar.

“Ah apa aku sedang jatuh cinta?”

Tiba-tiba pandangannya ditutupi oleh dua orang yang berdiri tepat di depan kepalanya. Edgar sungguh kesal ia langsung mendengak ke atas untuk melihat siapa yang berani berbuat ulah padanya hari ini.

Ternyata salah seorang dari mereka adalah anak yang kemarin sempat ia injak-injak di lantai karena tidak memberikan bangku dan ia tidak mengenali wajah teman satunya. Masih asing bagi Edgar.

“Kau yang bernama Edgar?” ucap anak yang asing bagi Edgar. Edgar hanya mengangguk santai sambil tersenyum.

“Ikuti aku. Kita bicara di samping kelas,” ucapnya dengan urat leher menegang.

Edgar tidak tahu, anak yang mengajaknya berbicara sekarang adalah Jack dan anak di sampingnya adalah Jun, ia adalah tangan kanan Jack. Bangku yang Jun jaga kemarin adalah bangku Jack yang sedang tidak masuk sekolah.

Mau Daftar Jadi Membership Sekte Novel Secara Gratis?

Silahkan Klik Disini untuk melanjutkan

Jack adalah Penguasa Otomotif C Tahun Pertama. Dan ia sungguh marah saat ini, karena Edgar kemarin menghajar tangan kanannya dan membuat beberapa anak buahnya babak belur.

Edgar bangkit dari jongkoknya dengan santai kemudian ia mengikuti Jack dan Jun dengan berjalan di belakangnya. Edgar sejak awal sudah tahu, dua anak di depannya akan mengajaknya berkelahi.

Sesampai di samping kelas mereka, Jack menatap Edgar penuh geram. “Kau bertingkah kemarin saat aku tidak ada ya hah? Sekarang matilah kau!”

Buag! Edgar langsung meninju wajah Jack hingga membuatnya terhuyung. Ia begitu muak melihat anak itu berbicara.
“Jangan banyak bicara, cepat lakukan apa yang ingin kau lakukan dan sebaiknya kalian menyerangku dengan sekaligus agar waktuku tidak terbuang,” ucap Edgar geram karena sangat tidak suka waktu bersantainya diganggu.

“Jangan ikut campur Jun. Biar aku yang menghabisinya,” ucap Jack menahan Jun agar perkelahian tersebut menjadi perkelahian yang fair.

Jack menyerang balik. Pukulannya mudah ditangkis dan dielak oleh Edgar. Melihat cara bertarung Jack, sepertinya ia seorang street fighter,  yaitu bertarung tanpa mengandalkan bela diri apapun.

Buag! Jack terhempas setelah menerima tendangan memutar dari Edgar. Sayang sekali orang yang dihadapi Jack saat ini adalah seorang dengan sabuk hitam di Karate.

Edgar menyeringai ke arah Jack yang terjatuh, segera Jack bangkit dengan cepat. Lalu ia meloncat sambil hendak memberikan pukulan. Tapi belum lagi pukulan tersebut sampai Jack sudah terhempas sekali lagi karena tendangan Edgar lebih cepat. Bruak! Jack rasanya tidak kuat lagi, tubuhnya terhempas membentur dinding juga.

“Sialan kau!” Jun yang tidak terima temannya dibuat tidak berdaya menyerang balik. Grep! Tapi dengan mudah Edgar menahan pukulannya dengan satu tangan.

“Arggh!” Jun kesakitan ketika genggamannya di remas kuat oleh Edgar. Buag! Edgar memukul tangan Jun dari bawah. “Arrgh!” Jun menjerit luar biasa lalu terguling-guling di tanah memegang lengan kanannya.

“Jika aku memukul lebih keras, tanganmu akan patah,” ucap Edgar dingin.

“Beraninya kau!” Buag! Akhirnya Jack berhasil memukul wajah Edgar ketika ia terfokus kepada Jun.

“Cih, bahkan digigit nyamuk lebih sakit daripada ini,” ejek Edgar.

Pertarungan Edgar dan Jack kembali dimulai. Tapi tetap saja Jack tidak bisa mengimbangi Edgar. Buag! Hingga akhirnya Edgar meninju keras ulu hati Jack. Titik vital yang sangat menyakitkan.

“Argh!” Jack langsung berlutut di depan Edgar sambari memegang perutnya. Buag! Edgar kemudian memberi combo wajah Jack dengan memberikan lututnya. Jack pun jatuh ke belakang terbaring bersama Jun.

Buag! Buag! Buag!
“Sudah aku katakan di awal! Jangan coba-coba menggangguku! Kenapa kalian begitu keras kepala!”
Edgar tanpa memberi ampun menginjak-injak kedua teman sekelasnya itu.

“Dan kau bukankah sudah mencobanya kemarin? Kenapa kau tidak tahu kata menyerah!” ucap Edgar kepada Jun sambil terus menginjaknya.

Belum puas, Edgar menjambak Jack dan membangunkan dengan paksa lalu memiting kepalanya dan membawanya paksa ke kelas. Seperjalanan menuju kelas Jack terus memukul paha dan tubuh Edgar. Tapi tidak terasa sama sekali bagi Edgar.

“Hey! Dengarkan aku sekali lagi! Kalian ini tuli atau bagaimana? Hah?” jerit Edgar geram sambil memiting kepala Jack di depan kelasnya. Seisi kelas begitu terkejut ketika melihat Jack diperlakukan seperti itu.

“Jika ada yang berani menggangguku akan mati! Jika ada yang berani berbicara denganku akan mati! Jika ada yang berani mengusikku juga akan mati!”

Buag! Buag! Buag! Edgar menghajar habis-habisan kepala Jack di depan seluruh teman-teman sekelasnya. Semua tampak merinding melihat Edgar. Tidak ada yang berani menolong Jack. Jika Jack saja sampai babak belur begitu apalagi mereka.

Brak! Setelah lelah Edgar pun mencampakkan Jack ke lantai kelasnya. Lalu keluar kelas dengan santai. Semua orang terbelalak melihatnya. Tanpa Edgar sadari, Edgar sudah berhasil menguasai kelasnya dalam waktu hanya dua hari.

***

Sepulang sekolah, di sebuah tempat bernama “Tanah Kosong”. Sebuah tempat berupa lapangan yang luas yang letaknya tidak jauh dari SMK Tunas Bangsa. Tempat itu adalah tempat dimana bagi pria menyelesaikan masalah mereka jika tidak dapat diselesaikan dengan diskusi.

Saat itu banyak sekali murid bergelimpangan kesakitan memegang tubuh mereka yang sakit. Tapi masih banyak juga yang masih berdiri tegak tapi dengan beberapa memar di wajah mereka. Barusan terjadi perang antar kelas disana.

“Dengan begini, aku telah menguasai Jurusan Listrik Tahun Pertama,” ucap seorang remaja kekar sedang menduduki salah satu punggung lawannya.

Remaja itu adalah Daniel. Ia berasal dari kelas Listrik A Tahun Pertama. Tentu saja ia menjadi Penguasanya disana. Belum lama ini ia telah membuat Listrik B tunduk kepadanya dan sekarang Listrik C pun sudah ia hancurkan. Dengan ini berarti, ia adalah Penguasa Listrik Tahun Pertama, karena jurusan Listrik hanya terdapat tiga kelas.

“Selanjutnya aku akan menguasai seluruh jurusan Tahun Pertama!” ucap Daniel mantab.

Jika ada chapter error silahkan laporkan lewat komentar dibawah.

Bergabung ke Sekte Worldnovel untuk berdiskusi.