Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

Tiba-tiba sebuah jendela notifikasi terbuka di depan mereka berdua.

 

Quest : Tiran wilayah tenggara (SS)

Aramastus salah satu dari tiga belas True Vampire telah terbangun dari tidur abadinya, dia adalah tiran yang menjaga wilayah tenggara, karena kekuatanya orang-orang tidak berani pergi terlalu jauh ke arah tenggara. Bagaimanapun musnahkan dia di tempat sebelum dia mengancam kehidupan di seluruh kerajaan.

Kondisi penyelesaian : Bunuh Aramastus

Hadiah penyelesaian : Southeastern World bisa dijelajahi, ???

Kegagalan : karena kekuatan Aramastus yang dapat menyerap daya hidup jika anda gagal atau mati di dalam quest ini anda akan kehilangan tujuh puluh persen dari total level dan keseluruhan stat anda saat ini.

 

Mereka berdua fokus membaca jendela notifikasi yang muncul dihadapanya.

“Haaaaaaaa!”

Mau Daftar Jadi Membership Sekte Novel Secara Gratis?

Silahkan Klik Disini untuk melanjutkan

Mereka kaget, tidak pernah terbayangkan pertempuran mereka berdua akan memicu sebuah quest tingkat tinggi semacam ini.

Selain itu hal yang membuat mereka terkejut adalah penalti dari kegagalan quest ini, karena bagi seorang ranker seperti Shan apalagi yang menduduki peringkat sepuluh besar asia penalti semacam itu merupakan pukulan telak yang diibaratkan jatuh dari langit ketujuh.

Tiba-tiba mode game telah berubah, area sekitar aula dibatasi sehingga mereka berdua tidak dapat meninggalkan quest ini selama mereka belum membunuh Aramastus atau jika mereka mati.

Tentu saja diantara dua pilihan diatas mereka berdua tidak punya piihan lain.

Mode game berubah menjadi kondisi raid.

Aramastus berjalan keluar dari debu dan mulai menampakan wujud aslinya, seorang Pria dengan rambut berombak panjang yang terurai sampai ke pundak, dia mengenakan pakaian khas bangsawan dengan jas berwarna hitam, matanya merah serta terlihat taring yang mencuat dari mulutnya.

Shan menatap tajam ke tulisan di atas kepala vampir itu.

[Aramastus Lv 320]

Bulu kuduknya merinding melihat vampir itu berjalan menuju arahnya, meskipun jarak mereka berdua dengan vampir cukup jauh namun aura mengerikan yang dipancarkan mampu membuat sesak napas.

Program Astral Domain memang memberikan sensasi nyata bagi pemainya, tidak terkecuali sensasi ketika berhadapan dengan hal yang mengerikan, tubuh akan merespon seperti apa yang dirasakan di dunia nyata.

Kemudian sebuah jendela lain muncul di pojok.

Peserta raid Aramastus

  1. Adelphi
  2. Asmontis

“Kalau ini raid skala besar mustahil kita aku bisa menyelesaikanya bahkan jika harus bekerja sama dengan nenek penyihir itu.”

Shan menatap ke arah wanita itu, di wajahnya juga tampak ekspresi ketakutan.

“Hmm tunggu dulu … “

Berkat raid ini mereka berdua secara tidak langsung bergabung menjadi sebuah party, ini memungkinkan anggota party saling melihat stat masing-masing, Shan memanfaatkan ini untuk mengecek stat milik player bernama Adelphi ini.

 

Adelphi

Level 252

Job : Battlemage (langka)

Title : Great Magician, Mage rank 4 (Asia), Rank 14 (Asia), Chief of Magic, Witch of the Sun, 4 more…

Power score : 260.000

HP : 53.000

Str : 8000

Agi : 11.000

Int : 20.000

MP : 47.500 

Skill : Glorious Bond of Luck(S), Crux of Spellpower(S), Seed of Vigor(S), Supercharge(S), Whisper of the Dragonborn(S), Secret Grimoire(S), Token of Moonlight(A), 7 more…

 

Shan terkejut melihat informasi mengenai player wanita di depanya, dia tidak menyangka akan berhadapan dengan top ranker, pantas saja pertempuranya sulit.

“Dia juga top ranker? Kalau dipikir lagi satu juta gold untuk membunuh seseorang itu terlalu banyak, aku tidak menduga akan seperti ini,” kata Shan.

Disisi lain Adelphi juga diam-diam mengecek informasi mengenai Shan lewat jendela raid.

“Jadi kamu juga ranker!” tegas Adelphi.

“Memangnya kenapa hah?”

“Mengapa kamu menyerangku? Aku tidak ingat pernah membuat masalah dengamu!”

Shan memasukan pedangnya ke dalam sarung pedang di sampingnya.

“Aku dikirim oleh orang lain untuk membunuhmu, mungkin kamu pernah menyinggung orang lain.”

Adelphi terdiam sejenak sembari memegang dagunya, dia mengingat kembali kejadian yang dia alami sebelumnya.

Kini dia teringat memiliki saingan dalam mengejar peringkat pemain.

Sainganya sengaja menggunakan cara kotor untuk merubuhkan Adelphi dari jajaran top ranker.

Meskipun hal semacam ini sering terjadi namun mengirim pembunuh adalah cara yang paling pengecut baginya, Adelphi merasa geram.

Di dalam game Astral Domain ketika pemain level tinggi mengalami kematian mereka akan menerima penalti berupa level mereka dikurangi satu hingga tiga poin.

Meskipun tidak banyak namun bagi para top ranker satu hingga tiga poin level merupakan hal yang sangat berharga.

Kemudian Adelphi mengalihkan pandanganya ke arah Shan yang sedang mengamati boss dari kejauhan.

“Asmontis siapa yang mengirimu?” tanya Adelphi

Namun sebelum sempat menjawab Aramastus meluncurkan serangan AOE ke arah mereka berdua.

t/n : AOE adalah Area of Effect atau serangan berskala luas di dalam game.

Retak

Aramastus mengibaskan tanganya hingga meninggalkan bekas cakaran yang dalam di lantai, mereka berdua berhasil menghindar.

“Aku tidak tahu, dia pria misterius yang menawarkan banyak gold hanya untuk membunuhmu!” Shan menjawab pertanyaan tadi sambil terengah-engah setelah menghindari serangan Aramastus.

Tiba-tiba sesuatu terlintas di pikiran Shan.

“Tunggu … Pria misterius?”

Shan teringat ketika pria misterius itu datang ke bironya kejadian ini terjadi kemarin.

Waktu itu seorang Pria yang mengenakan mantel tebal serta menggunakan topi fedora datang ke bironya, dari penampilanya dia adalah seorang player.

“Selamat datang di Whereare, ada yang bisa saya bantu?”

“Saya mempunyai masalah dengan seseorang, seorang ranker,” ucap pria itu dengan nada rendah.

Pria itu membawa aura misterius, tapi Shan tidak memikirkanya karena dia hanya peduli pada aroma uang yang keluar dari pria ini.

“Anda datang ketempat yang tepat! Kami adalah penyedia jasa perjalanan nomor satu di kerajaan, biro kami mampu mengantar klien anda menuju ke dunia lain!” Shan menjelaskan dengan semangat.

Sebenarnya biro perjalanan milik Shan bukanlah biro traveling seperti di dunia nyata yang bertugas memandu orang-orang yang pergi berlibur.

Whereare adalah biro perjalanan keliling dunia, artinya mereka menerima permintaan klien untuk membunuh seseorang dan mengirimnya ke dunia lain.

Tentunya ini hanya di dalam game.

“Silahkan isi formulir ini.” Sambil menyerahkan secarik kertas beserta pena ke atas meja.

Pria itu mulai mengisi formulirnya.

Di sela-sela waktu Shan bertanya untuk sekedar memecah keheningan.

“Kalau boleh tahu apakah anda kenalan Theodore?”

“I iya benar dia juga yang merekomendasikan saya kesini,” jawab pria itu dengan sedikit gugup.

“Sayangnya dia sedang tidak ada disini, anggota lainya juga sedang sibuk, mungkin mereka pada grinding level.”

Pria itu mengangguk.

Tak lama berselang, dia menyelesaikan formulirnya dan menyerahkanya kepada Shan.

Shan meninjau Formulir tersebut dengan cermat, sebenarnya formulir itu dibuat dari item identification scroll sehingga akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai target.

Disana tertulis target kali ini adalah seorang player dengan nickname Adelphi, pada identification scroll tertera ringkasan informasi tentang player ini meskipun tidak lengkap sepenuhnya tetapi ini bisa menjadi sumber informasi yang berharga.

Nampak seorang wanita disana, mengenakan pakaian ungu, itu terlihat seperti item mahal.

Level 152

Power 260.000

“Dari ringkasan statnya, kupikir dia seorang high ranker, ini akan membutuhkan biaya lebih.”

Pria itu menggerakan jarinya membuka jendela profil.

Tiba-tiba sebuah notifikasi muncul pada status bar milik Shan.

[Player xxx ingin membuat kontrak sebesar satu juta gold.]

Mata Shan berbinar melihat jumlah nominal pada notifikasi itu, ini merupakan kontrak paling besar yang pernah ia terima.

Meski begitu Shan merasakan sesuatu yang familiar dari klienya ini, tidak hanya menutupi identitasnya tetapi juga menyamarkan namanya.

Tapi begitu dia menoleh lagi ke jumlah nominal yang ada di kontrak dia mengesampingkan semua kecurigaan itu.

“Baik informasi sudah saya terima, sesuai kesepakatan.”

Shan menyentuh tombol terima pada jendela melayang di depanya.

[Player Asmontis telah menyetujui kontrak satu juta gold.]

Pria misterius itu berbalik, sebelum pergi dia berbicara pada Shan.

“Belakangan ini dia terlihat di sekitar koordinat ini, waspadalah dia musuh yang cukup kuat,” katanya sambil menyerahkan sebuah lampiran berisi koordinat lokasi.

“Heeeh dia cuma sendirian? Jangan khawatir, saya ini tidak terkalahkan dalam PVP!”

Pria itu mengangguk, meskipun wajahnya gelap karena tertutup bayangan topi namun Shan dapat melihat senyuman tipis dari wajahnya saat meninggalkan toko.

 

***

 

Lagipula tidak mungkin menawarkan satu juta gold hanya untuk membunuh seorang player, pasti dia memiliki niat tersembunyi di benaknya.

Shan berpikir keras menemukan kejanggalan yang ada.

Retak

Aramastus kembali menyerang dengan cakarnya, itu sama seperti sebelumnya, meninggalkan bekas yang dalam.

“Ugh sial ditambah situasi ini aku jadi sulit berpikir!” kata Shan.

Tiba-tiba dia muncul di belakang Shan, gerakanya sangat cepat hingga Shan tidak sempat melakukan pertahanan.

Dia menendang Shan hingga telempar membentur tembok.

Shan berusaha bangkit dari retakan tembok tempat dia terbentur, akhirnya sesuatu terlintas di pikiranya, dia mengingat senyum misterius yang diberikan pria misterius itu sebelum meninggalkan biro.

“Ya ampun, mereka benar-benar sekelompok bajingan.” Shan baru menyadari bahwa ini adalah jebakan yang disiapkan untuk membunuhnya beserta wanita itu, jebakan ini dirancang dengan sangat baik oleh beberapa orang misterius dan juga anggota guildnya yang menjalankan biro Whereare.

Disisi lain Adelphi sedang bertarung sengit dengan vampir itu.

Dia membentuk sebuah sayap api di punggungnya untuk mempermudah gerakanya, sambil terbang kesana-kemari menghindari serangan dari vampir.

Sesekali Adelphi menyerang sembari terbang, tak terhitung jumlahnya mantra yang dilepaskan namun itu semua tidak berdampak bagi vampir tersebut.

Aramastus melayang dari tempatnya berpijak, dia terbang mencegat jalur Adelphi.

Tepat sebelum cakar miliknya mengenai kepala Adelphi, Shan datang menebas tangan vampir itu … [Skill Hymn of Supreme Attack diaktifkan.]

Slash

Tebasan itu memotong tangan kanan Aramastus, darah mengucur deras dari tanganya, tapi dalam waktu sekejap tanganya beregenerasi seolah tidak ada luka sama sekali.

“Penguntit apa yang kau lakukan?” tanya Adelphi

“Diamlah nenek sihir, kita berdua sama-sama dijebak disini, untuk saat ini mari kita adakan gencatan senjata dahulu sampai vampir sialan itu terbunuh!”

“Yah apa boleh buat.”

Adelphi menghela nafas.

Mereka berdua mulai menyerang kembali, Adelphi menggunakan serangan mental untuk memberikan debuff kepada boss sekaligus buff kepada Shan.

Shan menyambar dengan cepat ke arah vampir itu, dia menarik pedangnya ke arah leher vampir.

Ctang

Aramastus menangkis tebasan Shan dengan cakarnya, adu pedang pun dimulai, menimbulkan percikan api setiap itu berbenturan.

Gerakan mereka begitu cepat hingga sulit diikuti mata.

Shan melihat celah, dia berhasil menebas jari tangan miik vampir namun bersamaan dengan itu Aramastus juga melihat celah dan memukul Shan dengan keras hingga terpental.

“Sial aku terkena stun!” Shan merasa dirinya lumpuh untuk sementara saat akan bangkit.

Sementara Adelphi memanfaatkan jeda waktu antara serangan vampir itu kepada Shan dan melesatkan sebuah tombak es raksasa ke arah vampir.

<Greater Ice Spear>

Dia memanfaatkan momentum pertempuran Shan sebelumnya untuk merapal sihir destruktif tingkat tinggi ini.

Itu sangat cepat hingga mengenai vampir tersebut, dia menancap cukup dalam ke tembok bersama tombak es itu.

Shan yang berhasil bangkit menyambar vampir yang sudah tidak bisa bergerak dan memotong kepalanya.

“Apakah berhasil?”

Jika ada chapter error silahkan laporkan lewat komentar dibawah.

Bergabung ke Sekte Worldnovel untuk berdiskusi.