Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

Kusandarkan wajahku pada bahu Cheon Sayeon, aku kelelahan dan melihat ke Woo Seohyuk yang sedang melawan banshee dalam pandangan yang buram.

Hihihik, hihihi!

Banshee mengangkat tangannya yang berkerut dan menyebarkan sihir racun. Shaaa!Tembok yang tersentuh racun meleleh seperti asap putih.

Pada Woo Seohyuk yang segera mundur, Cheon Sayeon berkata, “Alihkan perhatiannya. Akan kuserang dia dari belakang.”

“Yes, sir.”

“Han Yigyeol. Tenang dan gunakan ability-mu pada Woo Seohyuk.”

Karena perkataan itu, kuraih energiku yang gemetar dan kutingkatkan ability-ku.

Haah, kau sungguh… menggunakanku sampai sejauh itu.”

“Jika kau ingin bekerjasama denganku, kau harus melakukan ini.”

B*jingan ini. Posisi Woo Seohyuk terlintas dalam pikiranku.

Mau Daftar Jadi Membership Sekte Novel Secara Gratis?

Silahkan Klik Disini untuk melanjutkan

Woo Seohyuk bergegas ke arah banshee yang besarnya sampai ke langit-langit. Untuk menghindari serangan Woo Seohyuk, tubuh banshee merebah sedikit ke belakang.

Kiiiiiiik!

Banshee berteriak dengan mulutnya yang terbuka lebar. Perasaan takut membuat tubuhku menegang. Cheon Sayeon yang bergerak ke kanan banshee yang berusaha menghindari Woo Seohyuk yang bergegas, mengedip padaku. Kutambahkan kekuatan angin yang membalut sekitar kakiku.

“Ugh…!”

Sesaat setelah kugunakan lebih banyak energi, kepalaku sakit yangmuncul karenadendam. Cheon Sayeon tebang naik dan mengayunkan pedangnya ke leher banshee.

Haaak!

Sadar kalau dia masih hidup, banshee melintingkan tubuhnya. Banshee yang mana bukan lehernya yang terpotong tapi bahunya, berteriak kesakitan karena api yang membara. Woo Seohyuk yang melihat kesempatan, mendorong cakarnya yang tajam ke wajah banshee.

Kiiiiiiik! Kiiiii—!

Darah merah menyembur dari mata dan mulutnya. Api di bahunya dengan cepat menghanguskan tubuh banshee yang melemah.

“Haah…”

Sedikit energi yang tersisa menjadi liar dalam tubuh dan kuremas jantungku yang terasa sangat sakit. Uugh, kurendahkan kepalaku saat semuanya tampak gelap.

***

“…—gyeol. Han Yigyeol.”

Seseorang menepuk pipiku. Ketika kupaksakan mataku yang lelah untuk terbuka, kulihat mayat banshee yang hangus dan wajah Cheon Sayeon.

“Kurasa kau bekerja terlalu berlebihan.”

Kutetap menutup mata karena kelelahan yang ekstrem. Aku mendengar suara Woo Seohyuk.

“Dia tidak dalam kondisi baik.”

“Kita tak punya cukup orang sekarang.”

“Kita harus bagaimana sekarang?”

“Hmm, kurasa, aku harus selesaikan ini sendiri.”

Cheon Sayeon memegang pedangnya, menyerahkan aku pada Woo Seohyuk.

“Bangunkan para anggota guild dan bersiap untuk keluar dari gate. Sementara, aku akan melawan sisa para monster dan mencari jalan keluar.”

“Aku mengerti.”

Woo Seohyuk menjawab dengan aku yang berada di punggungnya. Akhirnya, aku kehilangan kesadaran.

***

Angin dingin berhembus melewati ujung hidungku. Merasa sakit kepala yang berat, perlahan kubuka mataku untuk melihat Cheon Sayeon yang bicara dengan seseorang.

“Han Yigyeol. Kau tidak apa-apa?”

“…ah.”

Suara yang familiar terdengar. Ketika perlahan aku melihat ke samping, kulihat Kim Woojin dengan alisnya yang mengerut.

‘Apa kami keluar dari gate?’

Aku ingatkata-kataKim Woojin yang pergi menemuiku. Kau sungguh di sini.

Begitu aku sadar. Aku pasti pingsan cukup lama.

“Kuserahkan padamu sisanya.”

“Jangan khawatir.”

Cheon Sayeon yang menyuruh Woo Seohyuk, menundukan kepalanya dan melihatku.

“Tidurlah lagi. Kau akan segera ke guild.”

Setelah itu aku tersadar kalau aku ada di pelukanCheon Sayeon.

“Tunggu, lepaskan aku…”

“Tenanglah.”

Dipeluknya itu rasanya membebaninya. Aku lebih memilih dipapah di bahunya seperti beban.

“Pergi ke guild.”

Cheon Sayeon yang keluar dari mobil yang menunggu dan mendorong Kim Woojin masuk, menyuruh sang supir. Blam, pintu mobik tertutup dan mobil melaju tanpa Cheon Sayeon di dalamnya.

“Apa rasanya sangat sakit?”

“Kepalaku…”

Sebuah tangan yang dingin, dengan lembut mengusap keningku sambil menghindari luka. Tangan Kim Woojin lalu menyentuh leherku.

“Panasnya naik karena lukanya. Ketika kita sampai di guild, kita harus segera merawatnya. Healer wanita itu menunggumu.”

Healer wanita?

“Min Ahrin-ssi?”

“Ya, orang itu. Dia dipanggil.”

“Bukankah Min Ahrin-ssi masih…”

Liburan? Aku bergumam dalam kesadaran yang meredup.

***

Kurasa, aku tertidur sesaat, tapi ketika aku membuka mata, aku melihat tempat yang tak pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak bisa merasakan akan kenyataan, jadi aku berkedip dengan kosong lalu pintupun terbuka dan seseorang yangmana aku senang untuk menemuinya, masuk.

“Yigyeol-ssi!”

Itu Min Ahrin yang sudah lama tak kulihat. Berjalan ke arahku, Min Ahrin tersenyum dengan nyamannya dan berkata, “Apa kau merasa lebih baik?”

“Iya. Sudah lama ya, Min Ahrin-ssi.”

“Iyakan? Sebenarnya, aku harus mengambil libur beberapa hari, tapi aku kembali begitu dengar kabar kalau Yigyeol-ssi sakit. Bagaimana tubuhmu?”

“Lebih baik.”

Kecuali infus di pergelangan tanganku, semua luka menghilang dan energiku stabil.

“Tempat ini…”

“Ini ruang perawatan di dalam Guild Requiem.”

Tampak bagus dan fasilitasnya juga baik. Itulah kenapa aku kembali ke guild bukan ke rumah sakit. Aku mengangguk dan bermain-main dengan infus. Melihatnya, Min Ahrin menghela napas dan berkata, “Kau harus beristirahat lebih. Bagiku, kau tampak bekerja terlalu berlebihan dan tubuhmu pegal-pegal… Demamnya tidak turun sama sekali.”

Oh, karena itu kepalaku sakit. Tenggorokanku sakit dan tidak nyaman.

“Bagaimana dengan yang lain?”

“Woojin-ssi ke ruangannya untuk berganti pakaian sebentar… Master, dia pasti sibuk dalam satu atau hal lainnya.”

Min Ahrin yang menarik kursi dan duduk di samping ranjangku, menepuk lembut ke dadaku dan berkata.

“Berhenti menghawatirkan orang lain dan tidurlah lagi. Saat demamnya turun, kau harus makan. Para healer tidak bisa menyembuhkan demam dan pegal-pegal, jadi kau harus urus itu sendiri.”

“Baiklah…”

Min Ahrin melihatku dengan teguh. Sepertinya dia berniat untuk mengawasiku sampai aku tertidur.

Istirahat. Ok, itu terdengar bagus. Kupaksa menutup mataku dan mencoba untuk tidur.

***

Pegal-pegal yang kukira akan membaik segera menyiksaku selama 3 hari. Sulit untuk mengembalikan akal sehatku karena demam yang terus-menerus dan muntah setelah makan.

‘Ini membuatku gila…’

Sekali lagi, aku bisa merasakan seberapa lemahnya tubuh Han Yigyeol. Aku terkejut dalam banyak hal karena aku tidak mudah demam, dibanding pegal-pegal.

Bahkan orang seperti Han Yigyeol yang seorang rank A. Mengerikan rasanya kalau membayangkan dia di-bully habis-habisan jika dia orang biasa.

“Ini pertama kalinya aku melihat seorang rank A terluka separah ini.”

Aku sangat sakit bahkan Min Ahrin kebingungan dan di hari ke-4, akhirnya suhu tubuhku kembali normal.

“Kukira kau akan mati…”

“Harusnya aku yang bilang begitu,” aku bergumam saat meminum air yang Kim Woojin berikan padaku.

“Mulai sekarang berhati-hatilah. Saat aku melihatmu, sepertinyaYigyeol-ssisangat tidak peduli pada tubuhmu.”

Min Ahrin yang banyak mengomel selama merawat aku yang sakit selama 3 hari, terus berkata hal yang sama. Dengan senyum canggung saat tatapan datang dari kedua sisi, aku berkata, “Aku tak melakukannya dengan sengaja…”

“Kenapa semua orang baik saja, tapi hanya kau yang di punggungnya?”

Itu karena bosmu membuatku bekerja berlebihan…

“Itu benar. Bahkan para anggota guild dengan rank di bawah Yigyeol-ssi tidak terluka.”

Semua orang berada di bawah pengaruh sihir banshee…

Percuma menjawab untuk menjelaskannya, jadi aku tetap menutup mulutku dan menerima perhatian mereka.

[Berita terkini. Kembalinya tim penyelesaian Guild Jayna yang memasuki gate di area G21 ditunda. Para ahli berkata kalau penilaian yang sembarangan itu berbahaya…]

Tok, tok.

Ketika aku sedang menonton TV dengan santai, aku mendengar ketukan di pintu ruang perawatan. Seseorang berkata kalau harusnya tidak ada yang datang, tapi orang yang membuka pintu tidak lain adalah Woo Seohyuk.

” Bagaimana perasaanmu?”

“Iya, apa…”

Woo Seohyuk yang berdiri dengan setelan jaa hitam dan memegang keranjang buah di satu tangannya, berekspresi muram yang sama seperti beberapa hari lalu.

“Oh,Sekertaris Woo Seohyuk. Lama tak jumpa.”

“Iya. Lama tak jumpa, Healer Min Ahrin.”

Woo Seohyuk bersalam angguk sedikit kepalanya untuk menyapa Min Ahrin yang menyambutnya dengan hangat.

“Tapi apa yang membuatmu kemari?”

“Aku datang karena perintah dari Master.”

Perintah dari Cheon Sayeon? Ketika sedang bingung, Woo Seohyuk mengeluarkan sesuatu dari tangannya dan menyerahkannya padaku. Tidak disangka, dia mengeluarkan 2 kartu.

“Kartu putih adalah kartu yang dibuat di bawah nama Han Yigyeol-ssi dan kartu hitam adalah kartu Master.”

Ada apa dengan kartu-kartu ini tiba-tiba?

“Hadiah partisipasi sebagai prajurit bayaran di gate ini ada di dalam kartu Han Yigyeol-ssi.”

“Apa?”

“Master bilang kau bisa menggunakan kartunya sebanyak yang kau inginkan jika kau kekurangan uang.”

Aku melihat ke bawah ke kartu hitam dengan mood yang asam. Kartu dengan ukiran emas di atas badan hitamnya yang bersinar lembut tersorot lampu pijar.

“Apa Master nonton drama?”

Min Ahrin merespon dengan cara menunjukan kegembiraannya dan Kim Woojin yang berekspresi enggan sama sepertiku. Sesuai dugaan, Kim Woojin tahu sesuatu. Sulit untuk menerima bantuan yang berlebihan.

“Hei, Woo Seohyuk-ssi.”

“Kuberitahu lebih dulu padamu, aku tidak bisa mengembalikannya. Aku hanya disuruh untuk menyerahkannya. Jika kau ingin menolaknya, silahkan temui Master sendiri,” kata Woo Seohyuk tegas.

Tidak ada yang bisa aku lakukan.Kuanggukan kepalaku dulu.

“Aku mengerti.”

“Kalau begitu, aku permisi. Selamat beristirahat.”

Woo Seohyuk meninggalkan ruang perawatan tanpa melihat ke belakang. Aku melihat ke kedua kartu di tanganku.

“Menurut kalian berapa banyak yang dia berikan padaku?”

“Mungkin 2.000? Kudengar kontrak untuk seorang prajurit bayaran rank A sekitar itu.” Min Ahrin mengambil beberapa buah dari keranjang saat memberitahuku.

2.000. kuambil ponselku dan menginstal aplikasi dan mengangguk. 2.000 tidak buruk.

“Itu cukup untukku berbelanja.”

“Aku juga ikut!”

“A-Aku juga…”

Aku tertawa senang. Sesuai dugaan, perawatan terbaik adalah terapi keuangan. Aku memeriksa saldo dengan jantung yang berdebar.

“… apa-apaan ini, sial.”

Kuusap mataku dan memeriksa kembali angka-angkanya.

「Saldo 100,000,000 won」(sekitar1,2 milyar)

Apa aku salah hitung angka nol-nya? Tidak, itu benar, kan?

“……”

“Apa? Ada apa?”

“Yigyeol-ssi?”

Setelah tenang, mengambil napas dalam, kumatikan aplikasi dengan indikator saldo dan bilang, “Maafkan aku, tapi kurasa, aku harus menelepon sebentar…”

“Ok. Aku akan ke kafe bersama Woojin-ssi. Apa ada yang ingin kau minum?”

“Apa kau ingin kubelikan vanilla latte?”

“Mn. Silahkan.”

Tanpa ragu, Min Ahrin dan Kim Woojin meninggalkan ruangan. Aku langsung menekan tombol panggil.

Nada dering panggilan terus berlanjut untuk waktu yang lama. Dia sangat sibuk, jadi tak ada waktu untuknya menjawab. Baru saja aku hendak menyerah, orang yang kutelepon menjawab.

Klak.

[Mn, Yigyeol-ah.]

“Apa kau gila?”

Sesaat setelah panggilannya terhubung akupun bertanya, aku mendengar suara tawa lemah dari sana.

[Sayangnya, aku tidak waras.]

“Apa yang kau lakukan dengan nama orang lain?”

[Menurutmu berapa banyak aku bisa membayar tanpa item?]

“Makanya kau menaruh jumlah menggelikanseperti itu?”

[Aku sudah mengira kau akan menghubungiku.]

Kuusap dahiku dan menghela napas.

“Aku tidak butuh kartu atau uang atau apapun. Kembalikan kue yang kau bawa.”

[Sebaiknya kau terima itu meski kau tidak membutuhkannya. Tidak ada salahnya untuk menerimanya. Akan kuberikan kuenya padamu nanti.]

“Sebenarnya, tidak ada yang masalahdengan uangnya. Orang yang memberinyalah yang jadi masalah.”

[Han Yigyeol.] Cheon Sayeon berbicara dengan nada yang lembut, suaranya lemah, [Bukankah sudah kubilang? Tolong jangan buang energimu dengansia-sia berdiri melawanku.]

“Mungkin karena aku sudah melewati begitu banyak hal, ini tidak mudah.”

[Aku hanya membayar harganya. Gate ini sangat berbahaya.]

“…..”

[Kuharap kau menerimanya dengan nyaman.]

Mm, melihat ke luar jendela, kugaruk belakang kepalaku.

Aku hendak mengembalikan kartu hitamnya, tapi kurasa itu tidak akan mudah.

 

 

______________________________________________________________________________________________________________________

~Bantu dukung aku dengan trakteer di link yang tertera di profilku ( ada di overview ) biar aku makin semangat nge-translate-nya dan cepat update-nya. Terima kasih~

Jika ada chapter error silahkan laporkan lewat komentar dibawah.

Bergabung ke Sekte Worldnovel untuk berdiskusi.