Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

Menangani para ghoul tidak butuh waktu lama. Aslinya, mereka tidaklah banyak dan tak ada alasan untuk berlama-lama karena 4 atau 5 ghoul mati tiap kaliWoo Seohyuk mengayunkan lengannya.

Aku turun dari udara dan berdiri di depan Woo Seohyuk.

“Woo Seohyuk-ssi. Lenganmu… Apa itu ability-mu?”

“Iya.”

Ketika dipastikan kalau semua ghoul-nya sudah ditangani, lengan Woo Seohyuk kembali normal.

Otot-otot yang terlihat di tubuh atasnya bukan main. Bahu yang tebal, dada dan abs yang jelas terlihat. Aku melihatnya ke tubuh segitiga terbalik sempurna itu dengan tatapan iri.

Tampaknya dia dilahirkan dengan jenis tulangseperti itu. Itu bukanlah tubuh yang bisa dibentuk dengan sedikit latihan. Aku yakin itu pasti karena dia rank S. Kalau dipikir lagi, orang-orang di sekitarku semuanya memiliki bentuk tubuh yang bagus.

“Kau akan melubangi Woo Seohyuk dengan tatapanmu yang sebegitunya, Han Yigyeol.”

Terkejut mendengar perkataan Cheon Sayeon dari belakang, aku langsung tersadar. Sesaat setelah kualihkan pandanganku dari Woo Seohyuk yang berdiri tegak, dia bertanya, “Boleh aku berpakaian sekarang?”

“Ah, ahem. Maafkan aku. Hanya saja kau baik saja. Aku tak tahu apa yang terjadi padaku.”

Mau Daftar Jadi Membership Sekte Novel Secara Gratis?

Silahkan Klik Disini untuk melanjutkan

Aku meminta maaf dengan sopan dan mundur agar tidak dianggap cabul. Untungnya, Woo Seohyuk mulai mengenakan kemejanya dengan wajah yang seakan berkata kalau dia tidak terlalu peduli soal itu.

“Aku tak menyangka kalau tubuh pria bisa jadi seleramu,” kata Cheon Sayeon dengan nada meledek sambil menghilangkan darah yang menodai pedangnya.

“Ugh, apa kau gila? Aku tidak melihatnya seperti itu.”

“Lalu apa?”

Aku menjawab dengan jujur, “Tentu saja, itu hebat dia bisa berhasil sampai ke tingkat seperti itu.”

Kurang lebih seperti Han Yigyeol, aku jugabukan tipe yang membangun otot dengan sangat baik. Aku mencoba dua kali lebih keras dari orang lain untuk membangun otot-ototku, tapi aku gagal mendapattingkat tubuh yang kuinginkan.

Saat itu aku sangat depresi. Memikirkannya sekarang, meski aku tidak mencoba untuk mendapatkan seperti Woo Seohyuk sekarang, kurasa aku menetapkan tubuh idealku terlalu tinggi.

“Rank A ke atas biasanya lebih berbentuk dari orang biasa. Mereka memiliki bentuk tubuh yang bagus meski tidak merawat tubuhnya.”

“…aku juga seorang rank A.”

“Sayang sekali. Biarkan aku menghiburmu.”

B*jingan ini.

“Tidak perlu.”

“Kurasa, aku harus menaikan sedikit berat badanku sebelum membangun otot.”

“Tetap saja, aku makan dengan baik hari ini.”

Itu berkatKim Woojin yang membuat makanan tiga kali sehari. Bahkanmenunya tiap hari berubah, jadi rasa puasnya sangat tinggi.

Ngomong-ngomong, ayo berhenti ngobrol di sini.

“Woo Seohyuk-ssi, apa ability-mu? Kelihatannya hanya aku yang tidak tahu.”

“Pasti begitu. Ini ability yang sulit untuk dilupakan sekali kau melihatnya.”

Woo Seohyuk memakai kemejanya, mengeluarkan sesuatu yang mirip dengan ponsel dari sakunya. Ketika dia mengetuk layarnya, jas dan dasi yang dipegangnya menghilang. Kurasa itu sebuah item inventory.

Woo Seohyuk melihatku dan dengan tenang menjelaskan, “Aku bisa merubah tubuhku menjadi bentuk tertentu. Yang tadi itu serigala.”

Aha. Aku menganggukan kepalaku. Sepertinya saat dia berubah, kukira itu tampak seperti lengan hewan, tapi ternyata itu serigala.

“Apa kau bisa berubah seutuhnya?”

“Kalau keseluruhan itu cukup besar, jadi itu sulit dilakukan di tempat seperti ini.”

“Begitu.”

Sudah pasti dia harus melepas pakaiannya. Jika tubuhnya tumbuh membesar, dia takkan meninggalkan apapun untuk dipakai. Itu pasti sangat tidak nyaman.

“Master.”Pengidentifikasi melihat ke sekitar ruangan dan menghampiri Cheon Sayeon. “Ada masalah besar, grade-nyasedikit berubah.”

“Seberapa?”

“Saat kita pertama kali masuk, grade-nya 12,89% grade A dan sekarang sudah lebih dari 57%.”

Ketika nilai grade melebihi 100%, monster grade akan muncul. Pengidentifikasi merendahkan suaranya dan bertanya, “Haruskah kita lanjut mencari tahunya?”

“Harus. Kita akan pastikan ruangan selanjutnya.”

Cheon Sayeon yang sudah selesai dengan pengidentifikasi, melihat ke arahku. Aku berkata sambil membuat kontak mata dengannya, “Itu kabar yang tidak terlalu bagus.”

“Kita harus mencari tahu lebih, tapi aku sangat yakin ini tak pernah terjadi sebelumnya.”

Karena Woo Seohyuk mendengarkan di sebelahku, aku tidak bisa mendapat lebih detil lagi. Sekali lagi, Cheon Sayeon menemukan tombol untuk membuka jeruji besi.

Kwaruruk, duk!

Ruangan berikutnya muncul di hadapanku. Tidak satupun lilin terlihat di ruangan ini. Sebuah tubuhputihterayun di kegelapandi mana kami tidak melihat bahkan seincipun kepalanya.

“Specter.”

Aku ingat nama yang kulihat dalam data. Jeritan aneh menggema di seluruh ruangan seakan merespon bisikanku.

Kkiii—

Gigik, gik—

Wuuush, energi mengerikan datang dari pintu masuk. Terasa sesuatu yang aneh.

“… tunggu, ini—”

“Master!”

Asap hitam merangkak perlahan ke arah kami seperti ular. Pengidentifikasi yang sadar akan keanehan sama sepertiku, berteriak pada Cheon Sayeon, “G-Grade-nya!”

Haa, udara di sekitarnya dingin membeku dan napas putih bertebaran. Karena suhu yang tiba-tiba turun, para anggota guild langsung mundur. Perasaan takut langsung menyeruak dari ujung kakiku.

“Ini aneh.” Cheon Sayeon melewatiku dan mengangkat pedangnya dengan ekspresi dingin. “Bukan hanya para specter yang menjadi grade S di mana mereka harusnya grade A, jumlahmerekapun bertambah.”

Kwarurururuk! Kuung!

Di saat yang sama ketika Cheon Sayeon menyayat telapak tangannya dengan pedangnya, pintu di belakangnya yang tadinya terbuka, tertutup rapat.

Shaaa—

Kkiii—kkii—

Ketika darah yang mengalir ke pedangnya berubah menjadi api, para specter yang bersembunyi di kegelapanpun terlihat. Jubah hitam yang terus-menerus berayun seperti asap, tangan di bawah mereka sangat panjang dan tajam serta tak terlihat apapun di wajah mereka kecuali mulut robek yang panjang.

“Sialan, ini baru ruang ke-3, monster grade S jenis apa yang muncul?”

“Bukankah specter itu grade A? Ini membuatku gila.”

Para anggota guild mengangkat senjata mereka dengan wajah tegang, menebas para specter di hadapannya. Sementara, para anggota guild yang di dalam barisan juga mulai menyerang para specter yang menghampiri mereka dengan cepat.

Kretektektek!

Woo Seohyuk yang lengannya berubah, lompat ka atas mengincar kepala specter. Kuaktifkan ability-ku untuk membantu tubuh Woo Seohyuk dan di saat yang sama membalut sekujur tubuh Cheon Sayeon yang sedang mengayunkan pedang. Ketika energi keluar dari kedua sisi, gelang yang kupakai sedikit bergetar dan permatanya bersinar.

“Tidak buruk.”

Karena itu bukanlah bantuan yang hanya sekali, Cheon Sayeon langsung menyadari ability-ku dan mulai memanfaatkannya. Dia ayunkan pedangnya dengan lentur di antara para specter seakan sedang menari.

Di sisi lain, Woo Seohyuk berusaha beberapa kali seakan dia tidak terbiasa berada di udara, tapi setelah membunuh specter, dia sedikit meluaskan jangkauan geraknya dan mulai terbiasa. WooSeohyuk melompati tembok dengan gerakan lincah, mencengkeram tangan specter dan mendorong kukunya ke dalam mulut specter. Specter itu berteriak, mengeluarkan darah hitam.

“Fiuh.”

Cheon Sayeon dan Woo Seohyuk yang gerakannya tak terbatasi berkat ability-ku, berlari dengan liarnya. Cahaya merah terang di tempat di mana Cheon Sayeon lewat dan tanda cakar yang jelas di tinggalkan dekat Woo Seohyuk. Tadinya aku khawatir soal 20 specter grade S, tapi ini situasi yang sangat bagus.

Kiiiiik— kiiik—

Suaaak—

‘Satu, dua, tiga… Empatbelas. Lima belas.’

Aku mengerut saat menghitung jumlah mayat specter yang jatuh di lantai.

“Kami selesai menangani satu specter!”

Satunya lagi sudah ditangani anggota guild. Cheon Sayeon dan Woo Seohyuk menangani tiga. Jadi totalnya ada 19.

Satunya lagi…

Ketika aku sedang memikirkannya, seluruh tubuhku merinding. Aku langsung mundur dan menyebarkan anginku seperti perisai.

Kiiiiik—!

Bersamaan dengan teriakananeh specter, rasa sakit terbakar terlintas dibenakku. Tangan specter yang panjang seperti laba-laba, menusuk perisai anginku dan menyakar bahu dan lenganku. Asap hitam menyebar seperti racun di dalam luka yang dalam.

Uurgh!”

Jika aku tidak menghindarinya ketika aku melambatkan serangannya dengan ability-ku, bahuku akanlepas. Kugunakan ability-ku untuk kabur, tapi energiku tidak stabil dan tidak bisa diaktifkan. Ketika aku berusaha berdiri tegak, aku terhuyung seakan lumpuh.

Shaaak

Specter itu membuka mulutnya dan menghampiriku dengan kecepatan tinggi. Saat aku bersiap untuk menghindar ke samping, seseorang melangkah di depanku.

Kwaiiik!

Itu Woo Seohyuk yang mencengkeram lengan specter dan menghancurkannya. Teriakan specter itu tampak memudar. Tubuhku yang hampir tak dapat bertahan hingga sekarang, tidak bisa fokus lagi dan bersandar ke samping.

“Oh, astaga.”

Cheon Sayeon melihatku tumbang tak berdaya.Kupaksa mataku untuk terbuka dan bilang padanya. “I-Ini… Sepertinya racun…”

“Aslinya, dia tidak punya racun. Karena tadinya grade A jadi grade S, aku tidak terkejut jika setidaknya dia punya satu ability lagi.” Cheon Sayeon yang memegangiku dengan lembut, berkata dengan nada penuh tawa, “Ceroboh sekali. Mulai sekarang, aku akan selalu bertarung bersama denganmu dalam dekapanku.”

“Omong kosong…”

Bagaimana bisa seorang rank A melawan monster grade S? Jika aku tahu ini akan terjadi, aku akan sembunyi di antara anggota guild. Cheon Sayeon dan Woo Seohyuk sedang melawan para specter, jadi kupikir mereka takkan bisa menghampiriku.

Para healer yang menghampiri setelah mendengar panggilan Cheon Sayeon, melihat keadaanku dan membuat wajah yang kesulitan.

“Ini serangan monster grade S dan ada racun di lukanya, jadi kurasa akan memakan waktu untuk menyembuhkannya sepenuhnya.”

Para healer yang berpartisipasi dalam penyelesaian gate ini, keduanya rank B. Min Ahrin sedang pergi berlibur dan ada juga gate tiba-tiba di area C yang tiba-tiba dia ambil alih, jadi kedua rank B ini salah dua yang terbaik juga. Dengan kata lain, kekurangan orang.

“Dia akan istirahat di ruangan ini. Rawat dia sebisamu.”

Cheon Sayeon dengan lembut membaringkanku. Kedua healer segera melepas pakaianku dan memeriksa lukaku.

“Han Yigyeol-ssi? Tenanglah.”

“Mulai sekarang, akan kukeluarkan racunnya, tapi itu akan sedikit menyakitkan. Bisa kau menahannya?”

“…uhgh, iya.” Aku menjawab sambil menahan erangan saat tangannya menyentuh lukaku. Tepat setelahnya, cahaya putih meledak dari tangan healer yang menutup lukaku dan rasa sakit yang mengerikan terasa.

“…..!”

Tubuhku melengkung ke atas. Rasanya seperti lukaku terbakar api. Sesuatu dimasukan ke dalam mulutku yang mana tertutup rapat agar tidak bisa berteriak. Haah, hgh, mengeluarkan napas berat, melihat ke atas, itu Cheon Sayeon.

“Tidak apa untuk menggigitnya.”

Sebelum aku bisa menjawabnya, cahaya putih bersinar lagi dan sensasi tak tertahankan menusuk ke dalam. Hghhh, kepalaku terdongak ke belakang dan mengigit jari Cheon Sayeon. Wajahku basah karena keringat dingin dan air mata bercampur bersamaan. Tubuhku gemetar tidak terkendali.

“Akan kulakukan sekali lagi. Kau tidak boleh kehilangan kesadaran,” kata healer dengan suara lelah yang energinya banyak terpakai untuk mengeluarkan racunnya.

Aku ingin menolak perawatannya segera, tapi aku terpaksa menutup mataku dan menganggukan kepalaku.

Aku bisa merasakan rasa samar dari darah di dalam mulutku.

 

 

______________________________________________________________________________________________________________________

~Bantu dukung aku dengan trakteer di link yang tertera di profilku ( ada di overview ) biar aku makin semangat nge-translate-nya dan cepat update-nya. Terima kasih~

Jika ada chapter error silahkan laporkan lewat komentar dibawah.

Bergabung ke Sekte Worldnovel untuk berdiskusi.