Baca beberapa hal berikut sebelum melakukan edit terjemahan.

Bab 1 – Awake (Bangun)

Tahun 2547

Di padang rumput hijau. Kota Skycloud, Sanctuary

“Kapten, kita telah berhasil menguasai kota Skycloud. Semua musuh telah ditawan di Gate End” Sang wakil kapten menunduk hormat pada pemimpinnya

“Bunuh mereka semua, siksa sampai level 1.”

“Baik, kapten” Wakil kapten pergi untuk mengurus para tawanan

– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –  – – – – – – – – – – – – – – – – –

Vila Starc, Kota Rove ‘

Offline’  Li Ryu meletakan helm gaming virtualnya di meja. Dia mengambil segelas minuman, kemudian meminumnya hingga habis.

“Aku sudah tua, ada baiknya pensiun secepatnya”

Dia meletakan kembali gelasnya di meja. Kemudian dia berjalan menuju tempat tidur. Dia membaringkan tubuhnya dengan santai.

“Tidak bisa!, aku belum menyelesaikan semua balas dendamku, Aku belum bisa pensiun sekarang” Aura pembunuh yang pekat keluar dari seluruh tubuhnya

——————————————————————————–

Tahun 2520

Di siang hari. Sinar matahari menyinari kota Rove.

Li Ryu membuka matanya yang lelah, dia berada di atas tempat tidur empuknya. Kemudian dia melihat barang-barang di sekelilingnya. Dinding yang kusam, Jam yang tidak bergerak, tirai berdebu yang menutupi jendelanya.Ini adalah suasana yang selalu ia rindukan, tempat semuanya dimulai. Rumahnya

“Aneh, bukannya tadi malam aku berada di vila?”

“Mungkin ini mimpi, sebaiknya aku secepatnya bangun”

Dia melompat ke tempat tidurnya, kemudian dia menutup matanya lagi, berharap akan bangun dari mimpinya

“Aneh, rasanya sangat nyata” Kemudian dia berjalan ke cermin dengan cepat.

Terlihat seorang pria muda tampan dengan rambut putih, kulitnya putih, matanya bewarna hitam, alisnya tidak tebal maupun tipis, hidung yang proposional dengan bentuk wajahnya, sekilas ia terlihat sepertu pemuda berumur 18 tahun.

Dia meletakan tangan kanannya di wajahnya “Ini kan wajahku saat berusia 18 tahun!” Dia menggunakan kaos hitam dengan celana putih. Di kehidupan sebelumnya bentuk wajahnya seperti pria sangar yang akan mencekik orang pertama yang dilihatnya hingga mati. Orang-orang hanya akan memperhatikan luka garis di wajahnya, tapi sekarang sudah bukan jadi permasalahan lagi.

“AKU KEMBALI KE MASA LALU” Dia sangat gembira setelah menyadari hal ini.

“Sepertinya aku diberikan kesempetan untuk memperbaiki kesalahanku di kehidupanku sebelumnya”

Tetesan air mata jatuh dari wajahnya. Dia selama ini selalu merindukan keluarganya yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat itu Dia sendiri dirumah, sedangkan Ibu, ayah, dan adiknya pergi untuk liburan. Yang Dia lakukan saat itu hanyalah main game dan bersenang-senang tanpa mempedulikan keluarganya.

Ketika Dia sedang bermain game, ia mendapat telfon dari rumah sakit bahwa keluarganya yang sedang mengendarai mobil tertabrak truk. Ia berlari ke rumah sakit sekuat tenaga, hanya untuk diberitahu bahwa keluarganya telah meninggal. Kejadian itu telah mengukir penyesalan yang dalam di hatinya.

“HAHAHAHA, aku akan menyelesaikan semua mimpiku dikehidupan ini” tawa dan tangis mulai berasatu menjadi suara yang padu, sedangkan disamping kamarnya, adiknya mengira ia sedang berteriak-teriak.

“Kakak, jangan teriak-teriak” Suara adik Li Ryu terdengar di dinding sebelahnya “Maaf, Mei”

Li Ryu kemudian duduk di bangku belajar, “ayah, ibu, Mei. Aku sudah kembali, aku minta maaf karena telah menyusahkan kalian semua selama ini” di berguman sendiri setelah lama menangis.

Dia melihat ke arah kalender di meja belajarnya, Tanggal 5 Januari. “Sepertinya, 2 bulan lagi ‘Sanctuary’ akan dimulai”

“Aku harus secepatnya membangun tubuhku dan berlatih kembali teknik pertempuran”

Kemudian dia mengambil seluruh uang tabungan di celengannya. Keluarganya adalah keluarga yang sederhana. Ia sering diberi uang oleh orang tuanya, walaupun orang tuanya sendiri membutuhkan uang.

Ayahnya adalah perkerja kantoran biasa di perusahaan teknologi game, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Ayahnya menanggung semua beban keluarga. Sedangkan dia yang di kehidupan sebelumnya sama dekali tidak peduli kondisi keluarganya.

“Uangku hanya 5000 CV? ” Dia terkejut dengan jumlah uang yang dia miliki, ketika dikehidupan sebelumnya ia adalah kapten divisi 1 guild Phoenix.Uang miliknya sangat banyak hingga nilainya mirip tanah di jalan acak.

“Dasar tubuh pemalas, PENGEMIS HINA” Dia memarahi dirinya sendiri di kehidupan ini. Di kehidupan sebelumnya, Dia suka meminta uang pada ayahnya.

Awalnya, ayahnya memarahinya karena selalu meminta-minta uang, tapi ia tidak mempedulikannya dan malah meminjam dari teman-temannya. Dia tidak pernah melunasi hutangnya sekalipun. Teman-temannya menghampiri ayahnya untuk menagih uang yang dia pinjam. Karena merasa bertanggung jawab ayahnya pun melunasi semua hutangnya sekaligus meminta maaf kepada teman-temannya.

Setelah sedikit tenang, ia pergi ke gym di dekat rumahnya. Ia membuka pintu gym, aroma keringat tercium di lobby.

Dia melihat daftar harga di papan. Harga ruang ekslusif adalah 4500 CV, sedangkan harga reguler 2500 CV.

“Bos, 1 ruangan eksklusif” Dia menatap pemilik gym ini, dia adalah pria paruh baya. Umurnya sekitar 37 tahun jika dilihat dari penampilannya. Pemilik gym tersenyum ramah ketika memperhatikan dia.

Pemilik gym memperhatikan dia dengan seksama, kemudian dia tertawa terbahak-bahak “Hahahahaha, sepertinya masa depanmu cerah nak. Jarang aku melihat anak muda melatih tubuhnya. Mereka biasanya hanya dirumah dan dan bermalas-malasan”

“Baik nak, aku diskonkan 20% untuk hari ini. Kamu harus semangat melatih tubuhmu ya? Hahahahaha” Dia terlihat sangat ceria ketika melihat anak muda berlatih di gymnya.

“Bocah, pinjamkan aku sedikit uangmu.” Sebelum dia menjawab pemilik gym, suara yang berat datang dari pintu antara lobby dan ruang reservasi.

Li Ryu memperhatikan sosok itu dengan seksama. Ia adalah seorang pria, rambutnya hitam, mukanya tersenyum tetapi senyum tersebut terlihat sangat menakutkan, badannya besar dan gagah seakan bisa mengangkat benda apapun yang berat. Matanya tajam dan sekilas terlihat ekspresi jijik.

Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya kepada sosok raksasa ini.  Dia ingat orang ini, dia adalah orang yang mematahkan kakinya dan mempermalukannya di depan semua teman-temannya. Dia adalah teman sekelasnya di sekolah. Salah satu orang yang pernah membuat hidupnya sangat sengsara.

“Orang ini, sepertinya dia belum pernah melihatku di sekolah”pikirnya.

Besok adalah hari dia masuk sekolah. Jadi itu adalah hal normal bahwa orang yang di depannya saat ini belum kenal dia. Orang ini bernama Zhou Wu.

Keluarga Zhou sangat terkenal di kota Rove. Keluarganya memiliki pengaruh di berbagai tempat di kota. Walaupun keluarganya berpengaruh, keluarganya tidak termasuk keluarga yang menguasai kota.

“Oyy bocah, jika ada orang bertanya maka jawablah. Apakah orang tuamu terlalu miskin untuk menyekolahkanmu?” Dia mengejek dengan seringai lebar di wajahnya

“Tuan muda Zhou, dilarang meminta uang kepada orang di gym ini” Pemiliki gym berkata dengan serius Zhou Wu mengabaikan ucapan pemilik gym dan langsung menatap dia dengan tajam.

“Akan kukembalikan uangnya setelah dipinjam. Tenang saja, tidak banyak yang akan kupinjam, hanya 100.000 CV” Zhou Wu tersenyum dengan ganas

“Siapa kamu?” Dia menjawab dengan santai “Bocah bodoh, aku adalah Zhou Wu. Aku anak kedua dari Zhou Ge, taukah kamu Zhou Ge? Dia adalah kepala keluarga Zhou saat ini. Jika kamu pintar, maka pinjamilah aku uang dengan tulus lalu patuhi perintahku” Senyum di wajahnya sudah hilang, digantikan dengan ekspresi jijik.

“Ohh jadi kamu Zhou Wu, jika kamu mau uangku buatlah aku tunduk dan menyerah” Dia tersenyum

“Baiklah, jika kamu sangat ingin berbaring di kasur selama 2 bulan. Terimakasih atas uanganya!” Tanpa ragu ia memberi 1 pukulan yang berisi seluruh kekuatan penuhnya

Dia secara reflek menurukan berat tubuhnya pada satu tangan, kemudian suara yang sangat keras terdengar

“Bang!”Zhou Wu terkejut serangan terkuatnya dihentikan.

“Sepertinya aku telah salah menilaimu, walaupun-” Sebelum Zhou Wu menyelesaikan kalimatnya, dia mengumpulkan seluruh tenaganya pada satu tangan.

Tangannya terlihat sangat berat, kemudian dia memukul Zhou Wu pada perutnya. Tanga Zhou Wu secara reflek menghalangi pukulan itu.

“Bang!!”

Tangan Zhou Wu tidak dapat menahan berat dari dia. “Bajing*n, jika kamu melukaiku aku akan balas dendam hingga kamu tidak bisa lagi tidur dengan ny-”

“Bang! Bang! Bang!” 3 pukulan beruntun mendarat di perutnya, Perlahan tubuhnya jatuh karena pingsan

Pemilik gym melihat hal tersebut dengan kaget. Kekuatan pemuda ini melebihi imajinasinya, tapi..Jika hanya segini kekuatannya, ia belum bisa menandingi keluarga Zhou.

“Nak, berhati-hatilah. Keluarga Zhou adalah keluarga yang kuat, ketika mereka balas dendam tidak hanya dirimu tapi seluruh orang yang dekat denganmu akan terkena imbasnya. Hanya ada 2 hal yang bisa menyelamatkanmu, bekerja dengan 4 keluarga penguasa atau, jadilah kuat. Kuat hingga mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa untukmu.”

“Maaf, aku sudah berbuat kekacauan di dalam gym ini” dia meminta maaf dengan tulus

“Tidak apa, Nak terimalah kartu gym ini. Kamu bisa menggunakan gym ini dengan gratis. Aku hanya sedikit membantumu karena sangat jarang orang sepertimu muncul, biasanya orang akan ketakutan ketika mendengar pendukung dari musuh mereka.”

“Ah…, aku akan mengurusi masalah ini nanti jadi berlatihlah disini dengan giat. ”

“Makasih bos, akan kubayar hutang ini suatu saat nanti” Dia membungkuk untuk memberi hormat pada pemilik gym

Setelah membungkuk dia berjalan melalui pintu ruang reservasi, lalu dia memasuki ruang eksklusif miliknya.

“Tanpa diduga aku sudah menyinggung keluarga besar secepat ini, sepertinya aku harus mempercepat rencanaku” Diapun mulai berlatih dengan giat

Setelah selesai latihan awal, ia berjalan menuju papan pukul. Dia menggunakan teknik pernapasan lalu mengerahkan seluruh tenaga dari tubuhnya ke kepalan tangannya.

“Bang!!”

Suara yang memekakkan telinga keluar dari pukulannya. Papan tersebut langsung menghitung kekuatan pukulannya.

“400 kg”

“Aku harus meningkatkan kekuatanku dengan cepat. Tubuh sialan ini membuatku tidak bisa mengerahkan teknikku dengan sempurna. Jika aku terus berlatih seperti ini, kemungkinan dalam 7 bulan ini tubuhku akan mulai membentuk ke kondisi di kehidupanku sebelumnya.”

Setelah selesai latihan, dia kembali ke rumahnya. “Mei, ibu sama ayah sudah kembali?” Dia melihat adiknya sedang membersihkan ruang makan.

“Sudah, kamu dari mana kak?” Dia terlihat penasaran karena kakaknya hanya suka bersenang-senang, dia biasanya hanya main game di game center atau beli-beli benda menarik untuk kakaknya.

“Dari gym, ngomong-ngomong besok sekolah. Kamu harus istirahat sekarang. Besok kamu akan bertemu dengan teman-teman barumu, jika ada yang mengganggu kamu langsung beri tahu aku.” Dia melihat ke mata adiknya. Memang benar, jika ada yang berani mengganggu adiknya; dia akan menghancurkan orang tersebut.

“Makasih kak, sepertinya kepribadianmu sedikit berubah. Aku menyukai kakakku yang sekarang” Adiknya berumur 16 tahun. Dia sangat cantik ketika tersenyum. Matanya abu-abu terang dengan rambut panjang hitam legam yang menjuntai. Sangat murni dan tidak ternoda, membuat dia ingin melindunginya. Kecantikan surgawi, aku bersyukur bisa hidup saat ini, diam diam dia berterima kasih kepada tuhan yang mengembalikannya.

——————————————————————————– Malam hari dirumahnya.

Keluarganya sedang makan malam di ruang makan.

“Ryu apakah kamu sudah mempersiapkan untuk besok?” ayahnya bertanya dengan keras agar ibu dan adeknya mendengar dengan jelas pernyataanya

“Sudah, ayah” Di kehidupan dia telah mengecewakan keluarganya. Kali ini, dia akan membuat keluarganya bahagia, ayahnya adalah orang yang baik walaupun memiliki watak yang keras. Ayahnya adalah orang yang keras kepala, jadi dia akan berusaha untuk mewujudkan keinginan ayahnya.

“Baiklah, kamu harus menjaga adikmu. Apapun yang terjadi lindungilah adikmu, jangan menjadi penakut!”

“Baik, ayah”

“Buatlah ibumu bangga dan jangan kecewakan harapan kami”Walaupun ayahnya terlihat galak, ia sebenarnya lembut padanya di dalam

“Aku akan berusaha yang terbaik, ayah” Dia membungkuk pada ayahnya, sedikit air mata jatuh tanpa disadari oleh siapapun di ruangan ini.Itu adalah air mata bahagia dan sukacita.

Ibunya menghampirinya, “Ryu, ketika kamu sibuk, jangan lupa pikirkan tentang kebahagiaanmu. Lakukanlah hal yang kamu inginkan, asal selalu ingat dampak pada orang-orang yang kamu sayangi” ibunya berpikir bahwa beban yang ditanggung anaknya sangat berat, sehingga ia berusaha meringankannya

“Baik bu” adiknya juga tersenyum kepadanya.

Setelah selesai makan, ia pergi ke kamarnya. Berbaring disana seraya memikirkan perjalanan hidup yang akan ia lalui. Ia akan berusaha yang terbaik dalam kehidupan ini.