Bab 1483: Kamu adalah beban.

Penerjemah: 549690339

jika dia bahkan tidak bisa menerima ini, bagaimana dia bisa menjadi istri Jiang Yu? bagaimana dia bisa menjadi Ibu Negara? Nada pria tua itu tenang.

He Xiangjun terdiam.

Jiang Cheng menghiburnya, "jangan khawatir. Aku tidak berpikir Jing Tong adalah tipe orang yang akan membuang-buang waktunya di jalan buntu.” Ayo mainkan sisi gelap dan biarkan Jiang Yu membujuknya. ”

He Xiangjun tersenyum tak berdaya. Aku akan menelepon Jiang Yu malam ini.”

……

Ketika Jing Tong tiba di luar kediaman lama, dia menyadari bahwa itu bukan Chen Zhengfei, tapi sepupu Jiang Yu, Xiang Xueying.

Pada saat itu, Xiang Xueying baru saja turun dari mobil dengan senyum yang sopan dan sopan di wajahnya. Pada akhirnya, ketika dia menoleh dan melihat Jing Tong, ekspresinya langsung berubah.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" dia menjerit.

Jing Tong sedang tidak ingin memperhatikannya. Dia langsung berjalan mengitari Xiang Xueying dan berjalan ke pinggir jalan untuk menunggu. Sudah larut, dan Chen Zhengfei mungkin akan tiba kapan saja.

Melihat Jing Tong mengabaikannya, Xiang Xueying semakin marah. "Hei, katakan sesuatu!" Ketika dia melihat pelayan yang menyuruh Jing Tong keluar, dia berbalik untuk bertanya kepada pelayan itu, "Bibi Liu, kenapa dia ada di sini? ”

Wanwan ini, nona Jing adalah tamu tuan muda, Wanwan. pelayan itu juga tidak terlalu yakin. Dia hanya tahu bahwa Jiang Yu dan Jing Tong tiba di rumah sekitar waktu yang sama kemarin. Setelah makan malam, keduanya pergi ke halaman untuk menghabiskan waktu sendirian. Dia menduga bahwa mereka adalah rekan tuan muda.

Siapa yang tahu bahwa Xiang Xueying akan meledak setelah mendengar ini, “Tidak mungkin! Hei, apa yang kamu coba lakukan, wanita? Apa kau masih punya rasa malu?”

Jing Tong awalnya ingin mengabaikannya, tapi suasana hatinya sedang buruk dan tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya. Melihat bahwa Xiang Xueying tidak melepaskannya, dia hanya mencibir. Jiang Yu menangis dan memohon padaku untuk kembali bersamanya. Adapun mengapa Aku kembali, Yingying, itu untuk bertemu orang tua Kamu!

"Kamu berbicara omong kosong!" Wajah Xiang Xueying memerah. mengapa sepupu Aku menyukai orang seperti Kamu? ”

"Kenapa kamu tidak bertanya padanya, mengapa dia begitu buta untuk menyukaiku?" Nada Jing Tong menghina. jika bukan karena ketulusannya, Aku bahkan tidak akan peduli dengannya.

kamu sangat marah! Xiang Xueying sangat marah hingga hampir pingsan. Dia secara naluriah tidak mempercayai kata-kata Jing Tong, tetapi kebenaran berbalut besi tepat di depan matanya: Jika bukan karena Jiang Yu, bagaimana mungkin wanita ini masuk ke rumah keluarga Jiang?

“Karena itu masalahnya, mengapa sepupu tidak keluar untuk mengantarmu pergi?” Dia tampaknya telah menangkap kekurangannya dan menanyainya dengan agresif.

"Dia ada di pesawat dan pergi lebih awal." Saat Jing Tong berbicara, dia bahkan menguap ringan. Kamu bahkan membuat Aku tidak bisa tidur nyenyak.

Dengan kata lain, dia tidur di ranjang yang sama dengan Jiang Yu tadi malam.

Xiang Xueying sangat marah hingga dia hampir pingsan, 'Kakek Jiang tidak akan pernah menerimamu. Dengan statusmu, kamu menjadi beban bagi sepupu!”

Jantung Jing Tong berdetak kencang, dan dia menggigit bibirnya dengan keras. Dia tidak akan mengingat kata-katanya, tetapi Kakek Jiang baru saja memperingatkannya. Kata-kata lelaki tua itu dicadangkan, tetapi ketika diterjemahkan, itu sama dengan kata-kata Xiang Xueying — dia takut dia akan memengaruhi karier Jiang Yu.

Memikirkan hal ini, dia mencibir, "Maaf, tapi Kakek Jiang tidak keberatan." Jika Kamu tidak mempercayai Aku, Kamu bisa masuk dan bertanya pada diri sendiri.

Mata Xiang Xueying hampir menyemburkan api. Karena hubungannya dengan bibinya, dia sering mengunjungi keluarga Jiang, jadi dia kurang lebih mengetahui aturan keluarga Jiang. Jika tuan tua Jiang benar-benar tidak menerima Jing Tong, dia tidak akan mengizinkannya menginap.

Tapi apa hak wanita ini?

"Jika kamu benar-benar peduli dengan sepupu, kamu harus meninggalkannya atas kemauanmu sendiri!" Xiang Xueying berkata dengan gigi terkatup.

Terima kasih sudah membaca

www.worldnovel.online